Bupati Kotim sempat gugup saat pengibaran bendera

id Bupati Kotim sempat gugup saat pengibaran bendera,Supian Hadi,Proklamasi,Sampit

Bupati Kotim sempat gugup saat pengibaran bendera

Paskibraka Kotim menjalankan tugas mengibarkan bendera saat peringatan Hari Ulang Tahun ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia, Sabtu (17/8/2019). (Foto Antara Kalteng/Norjani)

...Pas setelah bendera dibuka, baru saya lega. Bahkan saya sempat meneteskan air mata karena terbawa suasana
Sampit (ANTARA) - Perasaan gugup ternyata tidak hanya dirasakan oleh Pasukan Pengibar Bendera Pusaka yang sedang menjalankan tugas mengibarkan bendera, tetapi juga dirasakan Bupati Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah H Supian Hadi.

"Tadi ketika mengikat tali bendera itu cukup lama, biasanya kan cepat. Makanya saya tadi gugup juga melihatnya, khawatir ada kendala. Pas setelah bendera dibuka, baru saya lega. Bahkan saya sempat meneteskan air mata karena terbawa suasana," kata Supian Hadi di Sampit, Sabtu.

Upacara peringatan detik-detik proklamasi dilaksanakan di Stadion 29 November Sampit. Ada 71 putra dan putri terbaik Kotawaringin Timur yang terpilih menjalankan tugas menaikkan dan menurunkan bendera dalam peringatan Hari Ulang Tahun ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Pengibaran bendera merupakan acara yang paling menjadi pusat perhatian undangan dan masyarakat yang datang menyaksikan acara itu. Untuk persiapan itu, 71 anggota Paskibraka menjalani pelatihan dan karantina sekitar satu bulan.

Pelajar yang tergabung dalam Paskibraka merupakan orang-orang pilihan. Mereka terpilih setelah melalui seleksi yang diikuti seribu lebih pelajar dari 17 kecamatan.

Supian mengapresiasi kerja keras Paskibraka dalam menjalankan tugas. Dia memahami bahwa tugas tersebut merupakan beban berat  yang harus dijalankan para pelajar. Namun dia memuji karena semua berjalan dengan baik.

"Secara umum saya lihat sangat bagus. Saya sangat bangga. Penampilan mereka luar biasa," puji Supian.

Terkait peringatan Hari Kemerdekaan, Supian berharap ini tidak sekadar seremonial. Semua pihak diminta mengambil pelajaran dari kegiatan tahunan ini bahwa sangat besar perjuangan pahlawan dalam mengantar Indonesia sehingga bisa seperti sekarang ini.

Jika pahlawan berperang mengangkat senjata melawan penjajah, perjuangan anak bangsa saat ini adalah bekerja keras mengisi kemerdekaan dengan terus membangun bangsa dan sumber daya manusianya.

"Kita di daerah juga begitu. Mari kita bersama-sama berkontribusi mengisi kemerdekaan ini dengan hal-hal positif sesuai bidang masing-masing, khususnya untuk membangun daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," demikian Supian Hadi.