Jakarta (ANTARA) - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri masih mendalami sejumlah akun di media sosial yang menyebarkan video berkonten provokasi yang diduga menjadi pemicu terjadinya kericuhan di Manokwari, Papua Barat.
"Akun tersebut menimbulkan kegaduhan di media sosial maupun (menyebabkan) tindakan kerusuhan yang dilakukan kelompok yang terprovokasi oleh diksi yang disampaikan dalam narasi tersebut," kata Brigjen Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Senin.
Menurut dia, video yang tersebar di internet menuding bahwa aparat telah melakukan tindakan diskriminasi terhadap para mahasiswa Papua.
Baca juga: Situasi di Papua Barat berangsur kondusif
Dedi mengklarifikasi hal tersebut. Ia menjelaskan bahwa awalnya terjadi peristiwa perusakan terhadap bendera Merah Putih sehingga membuat masyarakat setempat terprovokasi dan hendak mengepung asrama mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur.
Namun, kata dia, kemudian aparat mencegah upaya pengepungan warga dan berupaya mengevakuasi para mahasiswa Papua di asrama tersebut untuk mencegah terjadinya bentrokan dengan warga setempat.
"Kami tidak ada tindakan rasis. Justru kami mengevakuasi agar tidak terjadi bentrokan dan korban," katanya.
Baca juga: Mendagri ingatkan kepala daerah hingga tokoh masyarakat tak berikan pernyataan
Menurut dia, para mahasiswa Papua tersebut kini sudah dikembalikan ke asrama.
Pada Senin pagi, sejumlah ruas jalan di Papua Barat diblokade oleh pendemo, yakni di Jalan Yos Sudarso, Jalan Trikora Wosi dan Jalan Manunggal Amban, Distrik Manokwari Barat, Kabupaten Manokwari.
Massa pengunjuk rasa juga melemparkan pecahan botol dan merobohkan papan reklame, tiang lampu lalu lintas di pinggir jalan Yos Sudarso serta membakar Gedung DPRD Papua Barat.
Aksi ini sebagai bentuk protes terhadap tindakan persekusi dan rasisme yang diduga dilakukan oleh organisasi masyarakat dan oknum aparat terhadap para mahasiswa asal Papua di Malang dan Surabaya, Jawa Timur yang terjadi pada Sabtu 17 Agustus 2017.
Baca juga: Permintaan maaf Khofifah atas kejadian menimpa mahsiswa asal Papua di Jatim
Berita Terkait
Polri bakal rekrut 10.000 orang untuk ditugaskan di Tanah Papua
Senin, 4 Maret 2024 13:36 Wib
98 hiu paus terpantau bermigrasi ke perairan Kaimana Papua
Kamis, 29 Februari 2024 18:35 Wib
Long Boat terbalik di Muara Omauga
Jumat, 9 Februari 2024 14:06 Wib
Perahu motor anggota KPU Mamberamo Raya terbalik
Senin, 5 Februari 2024 16:42 Wib
Mantan Kabinda Papua Barat ditetapkan sebagai tersangka dugaan pemalsuan SHM
Sabtu, 3 Februari 2024 22:23 Wib
Penyelundupan 579 serangga endemis di Papua Barat digagalkan
Kamis, 1 Februari 2024 23:01 Wib
KKB terindikasi akan sandera istri pilot Selandia Baru
Rabu, 31 Januari 2024 16:32 Wib
TNI-Polri terus upaya pulihkan keamanan di Sugapa dari gangguan KKB
Senin, 29 Januari 2024 13:49 Wib