Jakarta (ANTARA) - Rapat Paripurna DPR RI, di Jakarta, Selasa dibuka dengan interupsi dari beberapa anggota legislatif terkait dengan isu rasisme yang terjadi pada masyarakat Papua.
"Mahasiswa itu harus dilindungi, bukan ditangkap seperti itu," kata Michael Wattimena anggota legislatif Partai Demokrat dari dapil Papua Barat.
Michael juga menuntut agar tragedi rasisme serta pengusiran terhadap mahasiswa di sejumlah daerah seperti Malang, Surabaya dan Yogyakarta supaya diusut tuntas.
"Kalau memang ada hoaks, ya ini harus diselesaikan, harus ditindaklanjuti, siapa sebenarnya yang melemparkan bendera merah putih ke selokan," ucap Michael.
Sementara itu, Steven Abraham legislator dari Partai Gerindra dapil Papua juga sepakat dengan Michael, bahkan ia meminta Kapolri untuk turun langsung menindaklanjuti informasi yang tidak benar.
"Jangan asal hoaks, atau bilang itu hoaks, ditelusuri dulu oleh pihak aparat, apalagi kalau memang benar ada unsur TNI-Polri yang terlibat dalam kasus rasis itu," kata Steven.
Fadli Zon yang memimpin Rapat Paripurna tersebut juga menyerukan untuk akan ada tindakan lanjutan jika memang ada unsur yang disengaja oleh pihak-pihak lain.
Rapat Paripurna tersebut bertujuan membahas tentang laporan APBN 2018 yang juga dihadiri oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Berita Terkait
Polri bakal rekrut 10.000 orang untuk ditugaskan di Tanah Papua
Senin, 4 Maret 2024 13:36 Wib
98 hiu paus terpantau bermigrasi ke perairan Kaimana Papua
Kamis, 29 Februari 2024 18:35 Wib
Long Boat terbalik di Muara Omauga
Jumat, 9 Februari 2024 14:06 Wib
Perahu motor anggota KPU Mamberamo Raya terbalik
Senin, 5 Februari 2024 16:42 Wib
Mantan Kabinda Papua Barat ditetapkan sebagai tersangka dugaan pemalsuan SHM
Sabtu, 3 Februari 2024 22:23 Wib
Penyelundupan 579 serangga endemis di Papua Barat digagalkan
Kamis, 1 Februari 2024 23:01 Wib
KKB terindikasi akan sandera istri pilot Selandia Baru
Rabu, 31 Januari 2024 16:32 Wib
TNI-Polri terus upaya pulihkan keamanan di Sugapa dari gangguan KKB
Senin, 29 Januari 2024 13:49 Wib