Askab PSSI Kotim akui kemunduran prestasi sepak bola

id Askab PSSI Kotim akui kemunduran prestasi sepak bola,KONI Kotim,Sepak bola,Pelatih,Sampit,Kotawaringin Timur

Askab PSSI Kotim akui kemunduran prestasi sepak bola

Instruktur, panitia dan peserta pelatihan kursus kepelatihan lisensi D berfoto usai penutupan acara di Sampit, Jumat (23/8/2019) malam. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (ANTARA) - Pengakuan jujur dan berani disampaikan Ketua Asosiasi Kabupaten Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (Askab PSSI) Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Ali Natadilaga bahwa saat ini prestasi sepak bola di daerah itu mengalami kemunduran.

"Benar, sepak bola di Kotawaringin Timur bahkan seakan mundur seperti 20 tahun lalu. Banyak faktor yang menjadi penyebab, seperti pelatihnya sudah banyak tua karena regenerasi lambat, pola perekrutan dan pembinaan, serta masalah lainnya. Makanya kami bertekad memperbaiki ini," kata Ali berpidato saat penutupan kursus kepelatihan lisensi D PSSI di Sampit, Jumat malam.

Kemunduran itu sangat terasa. Seperti saat Liga 3 Nasional Zona Kalimantan, pemain yang ditampilkan banyak didatangkan dari luar daerah. Kondisi ini sangat jauh berbeda dengan prestasi tim sepak bola Kotawaringin Timur yang dulunya menjadi barometer kemajuan sepak bola Kalimantan Tengah.

Menurut Ali, fakta ini harus menjadi perhatian semua pihak, khususnya insan sepak bola dan pemerintah daerah. Banyak hal yang harus dibenahi agar bisa mengembalikan kejayaan sepak bola Kotawaringin Timur, seperti dalam hal pelatih, sistem perekrutan dan pembinaan pemain, kompetisi dan lainnya.

Baca juga: KONI Kotim pilih sekolahkan atlet lokal ketimbang sewa pemain luar

Kursus kepelatihan lisensi D yang baru selesai dilaksanakan ini merupakan salah satu upaya Askab PSSI Kotawaringin Timur untuk meningkatkan sumber daya manusia pelatih. Ini sangat penting karena pelatih yang profesional akan berdampak besar terhadap kualitas pemain dan permainan tim sepak bola.

Askab PSSI Kotawaringin Timur ingin menciptakan pemain-pemain muda berkualitas yang dimulai dari peningkatan sumber daya manusia pelatih. Selanjutnya, rencananya akan didirikan tiga sekolah sepak bola (SSB) di tiga poros untuk menangani wilayah selatan, tengah dan utara Kotawaringin Timur.

"Kita siapkan dengan membentuk SSB dan merekrut pemain pemula untuk dibina. Kami ingin memproduksi pemain bagus, makanya sumber daya manusia pelatih juga menentukan," kata Ali.

Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia Kabupaten Kotawaringin Timur H Achyar Umar sangat mengapresiasi dan sangat mendukung kursus kepelatihan lisensi D tersebut. Kegiatan ini menjadi wujud nyata upaya bersama memperbaiki prestasi sepak bola Kotawaringin Timur.

"Saya sangat mendukung demi meningkatkan prestasi sepak bola. Saya juga mendorong kembali dilaksanakan untuk kursus kepelatihan lisensi C sehingga kualitas pelatih juga semakin meningkat," kata Achyar.

Baca juga: Beri dukungan penuh, pemkab optimistis Kotim tuan rumah Porprov

Sementara itu, kursus kepelatihan lisensi D tidak hanya diikuti pelatih dari Kotawaringin Timur, tetapi juga dari daerah lain seperti Kabupaten Kotawaringin Barat, Seruyan dan Sukamara. Peserta sangat antusias dan berterima kasih, apalagi biayanya jauh sangat murah dibanding yang selama ini digelar di daerah lain.

Philip Hansen Maramis, instruktur yang didatangkan dalam kursus kepelatihan lisensi D ini mengaku prihatin dengan kondisi sumber daya manusia pelatih di daerah. Namun justru hal itu pula yang membuatnya merasa terpanggil untuk membina dan meningkatkan kualitas kemampuan pelatih-pelatih di daerah.

"Seandainya ada kesempatan, saya ingin melatih di 17 kecamatan yang ada di Kotawaringin Timur ini. Saya ingin sepak bola di daerah ini maju, dimulai dari peningkatan kemampuan pelatih. Kalau ingin jadi juara, harus dipersiapkan jauh-jauh hari," kata Philip Hansen Maramis.

Baca juga: KONI Kalteng sebut Kotim sangat siap jadi tuan rumah Porprov

Dia mengaku salut dengan semangat dan kesungguhan peserta mengikuti kursus tersebut. Optimisme pun muncul terhadap peningkatan sumber daya manusia pelatih yang diharapkan berdampak besar terhadap kualitas pemain.

"Nanti saya tetap memantau. Kalian harus menciptakan sepak bola yang sportif di daerah. Jangan sampai berkelahi. Kalah dan menang itu biasa. Kalau berkelahi, nanti saya cabut lisensinya," tegas Philip.

Andi Purwanto, salah seorang peserta dari Kabupaten Sukamara mengaku sangat bersyukur mendapatkan kesempatan. Banyak pelajaran penting yang didapat dalam kursus kepelatihan ini.

"Ternyata banyak teknik yang kami terapkan selama ini kurang efektif, bahkan salah. Ilmu yang diberikan oleh pelatih Philip Hansen Maramis sangat luar biasa. Kami berharap akan ada kursus kepelatihan lanjutan lagi," kata Andi.

Dari sisi biaya, Andi menyebut ini merupakan yang termurah. Dia menduga justru panitia banyak mensubsidi untuk fasilitas dan konsumsi peserta selama pelatihan yang digelar sejak awal pekan. Dia mengapresiasi komitmen Askab PSSI Kotawaringin Timur dalam upaya memajukan sepak bola daerah.