Mahasiswa Papua gelar aksi solidaritas

id aksi solidaritas papua,papua,kota palangka raya

Mahasiswa Papua gelar aksi solidaritas

Sejumlah organisasi mahasiswa dan organisasi masyarakat menggelar aksi solidaritas untuk Papua, di Palangka Raya Sabtu malam (24/8/2019). (ANTARA/Rendhik Andika)

Selama saya berada di Kalimantan Tengah, sangat aman di sini
Palangka Raya (ANTARA) - Sejumlah organisasi mahasiswa dan organisasi masyarakat di Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah menggelar aksi solidaritas untuk Papua.

Yosafat Sani, Ketua Himpunan Mahasiswa Papua (Himapa) Palangka Raya, Sabtu malam di sela aksi yang digelar di Palangka Raya tersebut mengatakan sangat prihatin dengan kejadian yang menimpa rekan-rekan mahasiswa Papua sejumlah wilayah di Indonesia.

"Kejadian beberapa waktu lalu yang menimpa rekan-rekan kami mahasiswa Papua sangat disayangkan, terlebih lagi sampai saat ini akar masalah belum dapat diungkap secara jelas," katanya.

Pria yang kuliah di salah satu Universitas Negeri di Palangka Raya itu pun meminta pemerintah termasuk aparat penegak hukum mengungkap seluruh akar masalah secara transparan, tegas dan diungkapkan ke publik.

"Kami juga meminta pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah serta pihak terkait menjaga keamanan dan dapat melindungi kami karena kami hanya bertujuan menuntut ilmu," katanya.
Sejumlah organisasi mahasiswa dan organisasi masyarakat menggelar aksi solidaritas untuk Papua, di Palangka Raya Sabtu malam (24/8/2019) (ANTARA/Rendhik Andika)


Meski demikian, dia yang sudah tiga tahun di Palangka Raya itu mengaku sangat gembira dan bahagia bisa menuntut ilmu di Kota Palangka Raya dan Kalimantan Tengah umumnya.

"Selama saya berada di Kalimantan Tengah, sangat aman di sini. Kemudian kita juga selalu hidup berdampingan dan rukun-rukun bersama lingkungan masyarakat sekitar," katanya.

Dia mengatakan, sampai saat ini setidaknya ada 62 mahasiswa dan alumni mahasiswa asal Papua yang berada di Kota Palangka Raya dalam rangka mengemban misi studi pendidikan.

Dia bersama rekan-rekannya pun mengaku juga sangat menjunjung tinggi falsafah "Huma Betang" selaku salah satu pedoman hidup masyarakat Dayak.

Huma Betang dalam bahasa Indonesia disebut rumah panjang yang merupakan rumah tradisional Suku Dayak. Huma Betang disebutnya bukan hanya sekadar bangunan untuk tempat tinggal, melainkan merupakan cerminan kebersamaan dalam kehidupan sehari-hari suku Dayak di tengah keberagaman yang ada.

Dalam aksi tersebut pada peserta pun membacakan sejumlah permintaan diantaranya mendesak pihak Kepolisian RI melakukan pengusutan dan segera melakukan proses penegakan hukum yang transparan terkait kasus yang menimpa mahasiswa Papua.

Kemudian negara harus menyelesaikan persoalan diskriminasi rasial serta pelanggaran hukum dan HAM terhadap warga Papua dan mendesak pemerintah agar memulihkan akses internet dan komunikasi di wilayah Papua.

Selanjutnya pemerintah bersama seluruh elemen masyarakat harus memastikan tidak terulangnya tindakan diskriminasi dan pelanggaran terhadap hal-hak warga Papua.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dan pihak Universitas Negeri Palangka Raya memberi jaminan perlindungan dan keamanan kepada mahasiswa Papua di Palangka Raya.

Sementara itu aksi solidaritas itu sendiri diikuti seperti Himapa Palangka Raya, BKC GMNI Palangka Raya, GMKI Palangka Raya, PMKRI Palangka Raya, BEM UPR Palangka Raya, Walhi Kalteng, LBH Palangka Raya dan JPIC Kalimantan.

Aksi solidaritas itu sendiri diakhiri dengan penyalaan lilin dan ditutup dengan doa lintas agama yang diikuti seluruh peserta.


Baca juga: Penghina ras papua harus diusut tuntas

Baca juga: Pangdam siap sanksi tegas anggotanya bila terbukti ucapkan kata rasis pada mahasiswa Papua