Mesin pesawat alami gangguan dipaksa terbang, ratusan penumpang kecewa

id lion air,penumpang lion air,mesin pesawat rusak dipaksa terbang

Mesin pesawat alami gangguan dipaksa terbang, ratusan penumpang kecewa

Ilustrasi - Maskapai Lion Air. (ANTARA FOTO/OLHA MULALINDA)

Insiden itu membuat kami sebagai penumpang sangat dirugikan. Ada juga dua orang penumpang yang hendak menghadiri pemakaman orang tuanya, akibat insiden ini jadwalnya terganggu
Palangka Raya (ANTARA) - Ratusan penumpang Lion Air JT-683 Boeing 737-900ER rute penerbangan Palangka Raya-Surabaya di Bandar Udara Tjilik Riwut, Senin pagi (27/8), kecewa karena pesawat yang alami gangguan mesin dipaksa terbang.

Kondisi tersebut membuat penumpang enggan menaiki pesawat tersebut karena khawatir terjadi apa-apa saat terbang, kata salah seorang penumpang Lion Air yang tinggal di Kota Palangka Raya bernama Ipung, Senin.

"Insiden itu membuat kami sebagai penumpang sangat dirugikan. Ada juga dua orang penumpang yang hendak menghadiri pemakaman orang tuanya, akibat insiden ini jadwalnya terganggu," tambahnya.

Dia menceritakan awal diketahuinya kerusakan pada pesawat tersebut, yaitu ketika seluruh penumpang yang berjumlah sekitar 199 dijadwalkan berangkat pada pukul 06.40 WIB sudah duduk di kursi dalam pesawat. 

Setelah seluruh penumpang masuk ke dalam awak kabin pesawat, tiba-tiba sistem pendinginan dan kelistrikan di dalam pesawat mati dan tidak berfungsi sama sekali. 

Alhasil para kru pesawat menyuruh seluruh penumpang untuk turun dan menunggu ke ruang tunggu Bandara Tjilik Riwut, sembari pihak maskapai melakukan perbaikan terhadap permasalahan maskapai itu. 

"Pada intinya para penumpang tidak mau naik ke pesawat yang saat itu mengalami kerusakan sistem, mereka meminta untuk menganti pesawat untuk memberangkatkan penumpang sesuai rute penerbangan kami," katanya. 

Dengan adanya gangguan tersebut, ada seorang peunumpang menangis karena diperkirakan tidak sempat mengikuti prosesi pemakaman meninggalnya orangtuanya di tanah kelahirannya itu. 

"Atas insiden itu semua penumpang diberikan kompensasi sebesar Rp300 dan diberangkatkan menggunakan pesawat Lion Air yang lain sesuai dengan tujuan para penumpang oleh pihak maskapai," bebernya.

Sementara itu, Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro saat dikonfirmasi menjelaskan, pesawat telah menjalani proses pemeriksaan sebelum terbang (pre-flight check) dan dinyatakan laik terbang (airworthy to flight).

Ketika proses penumpang masuk ke pesawat selesai dan posisi pesawat masih di landas parkir, sekitar pukul 06.37 WIB. Tiba-tiba Auxiliary Power Unit (APU), perangkat yang menyediakan sumber energi pesawat saat mesin belum berputar mengalami penurunan daya, sehingga menyebabkan sistem pendingin dan listrik pada pesawat terganggu. 

"Lion Air menunda keberangkatan guna memastikan keselamatan dan keamanan serta kenyamanan penerbangan. Dalam kondisi tersebut, teknisi segera melakukan pengecekan," ucapnya.

Baca juga: Bantahan Lion Air atas utang Rp614 triliun

Setelah dilakukan pengecekan, pesawat pesawat memerlukan komponen pengganti yang dikirim dari Jakarta. Lion Air juga telah berkoordinasi bersama para pihak terkait dan menginformasikan kepada seluruh pelanggan sesuai perkembangan. 

Bahkan upaya menyediakan layanan terbaik kepada penumpang JT-683, hari itu juga Lion Air memberikan kompensasi keterlambatan berdasarkan aturan dalam PM 89 tahun 2015 tentang delay management.

Pihaknya juga menyediakan fasilitas, berdasarkan permintaan penumpang apabila ada yang akan melakukan pengembalian dana atau perubahan jadwal berangkat menurut aturan yang berlaku, yaitu PM 185 tahun 2015 tentang standar pelayanan penumpang kelas ekonomi angkutan niaga berjadwal dalam negeri.

"Lion Air sudah memberangkatkan kembali JT-683 menggunakan armada Lion Air lainnya. Pesawat mengangkut tujuh kru serta 193 penumpang. Pesawat mengudara dari Palangka Raya pukul 12.10 WIB dan sudah mendarat di Surabaya pada 13.18 WIB,"demikian Danang.

Baca juga: Pilot Lion Air pukul pegawai hotel

Baca juga: Akibat bagasi berbayar, jumlah penumpang pesawat menurun