Pengerukan alur Sungai Mentaya dorong pertumbuhan ekonomi

id Pengerukan alur Sungai Mentaya dorong pertumbuhan ekonomi,Pelabuhan Sampit,Kotawaringin Timur,Kotim,Sampit

Pengerukan alur Sungai Mentaya dorong pertumbuhan ekonomi

Sebuah kapal penumpang melintas di kawasan muara Sungai Mentaya menuju Pelabuhan Sampit. ANTARA/Norjani

Sampit (ANTARA) - Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah H Fadlian Noor berharap normalisasi alur Sungai Mentaya dengan pengerukan kedalaman dan pelebaran segera terwujud sehingga mampu meningkatkan aktivitas kepelabuhanan.

"Kalau pengerukan alur dilaksanakan maka lalu lintas kapal semakin lancar dan bisa 24 jam nonstop. Ini akan sejalan dengan wacana program tol sungai," kata Fadlian di Sampit, Jumat.

Saat ini lalu lintas kapal di Sungai Mentaya terganggu pendangkalan alur. Kapal penumpang dan kargo hanya bisa masuk menuju pelabuhan saat sungai sedang pasang.

Dampaknya, kapal harus menghitung waktu karena jika sungai sedang surut maka terpaksa harus menunggu beberapa jam. Kondisi ini menyebabkan biaya tinggi bagi pengguna jasa pengiriman barang maupun pemilik kapal.

Dangkalnya alur juga membuat kapal ukuran besar tidak bisa masuk mencapai pelabuhan. Kondisi itu kurang menguntungkan bagi pelaku usaha karena seharusnya barang maupun penumpang yang diangkut bisa lebih banyak jika bisa menggunakan kapal berukuran lebih besar.

Fadlian menyebutkan, pendangkalan parah terjadi di dua titik yakni di kawasan Desa Serambut dan perairan depan Pos TNI AL. Pendangkalan diperkirakan bertambah parah akibat sedimentasi lumpur yang terus bertambah karena pengerukan terakhir dilakukan 2015 lalu.

"Di lokasi dangkal itu kedalaman sungai hanya dua LWS (low water spring). Itu sangat berbahaya bagi pelayaran, khususnya kapal yang hendak masuk dan keluar alur Sungai Mentaya," ujar Fadlian.

Fadlian yakin, jika alur sudah dikeruk dan lalu lintas lancar 24 jam penuh, dampaknya akan sangat luar biasa terhadap perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat. Untuk itulah Dinas Perhubungan Kotawaringin Timur sangat mendukung dan berharap rencana studi kelayakan dan pengerukan alur oleh swasta bekerjasama dengan pemerintah, segera terealisasi.

Baca juga: Pengusaha berinisiatif studi kelayakan normalisasi alur Sungai Mentaya

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Sampit H Thomas Chandra mengakui, pendangkalan alur dikeluhkan pengguna alur karena dirasa sangat mengganggu. Dia juga berharap kendala ini segera ada solusi sehingga lalu lintas kapal makin lancar dan berdampak positif terhadap perekonomian.

"Lalu lintas terkendala pada kedalaman dan pasang surut. Saat pasang tertinggi kedalaman sungai 2,7 meter ditambah rata-rata kedalaman 2,4 meter, jadi paling tinggi maksimal untuk kapal draf 5 meter saat pasang tertinggi. Pengerukan muara alur dilaksanakan pada 2011, 2014 dan 2015 lalu," kata Thomas.

Normalisasi memang menjadi langkah yang sangat diharapkan agar potensi sektor kepelabuhanan bisa digarap optimal. Dampaknya diyakini akan sangat positif terhadap perekonomian daerah dan masyarakat karena distribusi barang dan jasa semakin lancar.