Polres Bartim ambil alih penyelidikan kasus keracunan karyawan PT SIS

id kabupaten barito timur,bartim,karyawan keracunan makanan,keracunan makanan

Polres Bartim ambil alih penyelidikan kasus keracunan karyawan PT SIS

Anggota Satreskrim Polres Bartim dan Polsek Benua Lima berbagi tugas sebelum melakukan olah tempat kejadian perkara di Mess PT SIS, Jumat (30/08) malam. (ANTARA/HO-Polres Bartim)

Tamiang Layang (ANTARA) - Kapolsek Benua Lima, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah, Ipda Didik H membenarkan bahwa polres setempat mengambil alih kelanjutan penyelidikan kasus keracunan makanan sejumlah karyawan PT Sapta Indra Sejati.

"Pengambil alihan penyelidikan oleh Satreskrim Polres Bartim itu karena mempertimbangkan kemampuan dan jumlah personil di Polsek Benua Lima," kata Didik Didik saat dihubungi dari Tamiang Layang, Sabtu.

Informasinya Satreskrim Polres Bartim telah melakukan olah tempat kejadian perkara, dan mengumpulkan bahan-bahan keterangan terkait karyawan PT SIS  yang keracunan makanan sejak Jumat (30/08) hingga Sabtu dini hari.

Keracunan makanan terjadi setelah karyawan tambang itu menyantap makan siang di mes PT SIS di jalan hauling Adaro Km 34 Kelurahan Taniran Kecamatan Banua Lima.

Informasi didapat, para medik di klinik PT SIS mengetahui kejadian tersebut sekitar pukul 14.10 WIB pada saat datang pasien pertama yang menyatakan keluhan mual, mau muntah dan pusing.

Beberapa saat kemudian, karyawan lainnya berdatangan dengan keluhan dan gejala serupa. Indikasi awal dengan diduga akibat keracunan nasi kotak yang disediakan pihak ketiga.

Baca juga: Warga Bartim berikan lahan secara gratis untuk dijadikan jalan

Dalam pencatatan awal, sebanyak tujuh  karyawan yang mengalami gejala serupa dan semakin bertambah banyak. Catatan awal  menejer umum (HCGA) sebanyak 24 orang yang berada di mess PT SIS.

Berdasarkan informasi darai bahan dan keterangan yang dikupulkan, ternyata jumlah karyawan PT SIS yang berada di lokasi lain juga ada yang mengalami hal serupa dan jumlahnya lebih banyak.

Karyawan yang diduga keracunan makan langsung dirujuk ke RSUD H Badaruddin Tanjung, RSEP Pertamina Tanjung , RSUD Balangan Provinsi Kalsel dan RSUD Tamiang Layang, Kabupaten Bartim.

Sebanyak empat pasien dirawat dan mendapatkan observasi di RS Tamiang Layang. Setelah pulih, karyawan tersebut diperbolehkan pulang atau rawat jalan dengan diberikan sejumlah obat.

Penyelidikan kasus keracunan karyawan tambang dari mitra kerja PT Adaro Indonesia ini masih berlanjut. Kasat Reskrim Polres Barito Timur AKP Andika Rama mengakui kasus tersebut masih dalam penanganan pihaknya dan belum bisa memberikan keterangan resmi untuk sementara waktu.

"Nanti saya hubungi kembali," kata Andika merespon pesan singkat yang telah dikirim sebelumnya.

Baca juga: DPRD Bartim telah resmi membentuk enam fraksi

Baca juga: Seribu honorer di Bartim akan digaji sesuai UMK