Kabut asap kembali ganggu penerbangan di Sampit

id Kabut asap kembali ganggu penerbangan di Sampit,Karhutla,Kebakaran lahan,Bandara H Asan Sampit,Kotim,Kotawaringin Timur

Kabut asap kembali ganggu penerbangan di Sampit

Suasana Bandara H Asan Sampit saat kondisi normal. ANTARA/Norjani

Sampit (ANTARA) - Kabut asap kebakaran lahan kembali mengganggu penerbangan di Bandara H Asan Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah pada Senin sore, bahkan pesawat sempat dialihkan ke Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya, baru kembali terbang dan mendarat di Bandara H Asan Sampit.

"Salah (tidak mendarat di Palangka Raya). Pesawat mendarat di Sampit," tegas Kepala Bandara Haji Asan Sampit Havandi Gusli saat dikonfirmasi di Sampit, Senin.

Asap cukup pekat terjadi pada sore hari. Jarak pandang di sekitar landasan pacu bandara yang terletak di pinggir Sungai Mentaya itu berkurang hanya menjadi sekitar 1.500 meter, padahal jarak pandang aman sekitar 4.000 meter.

Informasi dihimpun, pesawat Wings Air yang bertolak dari Semarang dan transit di Pangkalan Bun, kemudian seharusnya mendarat di Bandara H Asan Sampit pukul 15.25 WIB, namun karena terhalang kabut asap, pesawat dialihkan ke Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya. 

Pesawat itu mendarat di Palangka Raya sekitar pukul 16.30 WIB. Setelah jarak pandang di Bandara H Asan Sampit membaik, pesawat kemudian diterbangkan dari Palangka Raya dan mendarat di Sampit dengan aman.

"Pesawat divert atau mengalihkan penerbangannya ke Palangka Raya. Tapi sekarang pesawat Wings Air sudah terbang kembali dan aman membawa 37 penumpang tujuan Sampit," kata Eksekutif General Manager PT Angkasa Pura II  Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya Siswanto di Palangka Raya.

Sementara itu, penerbangan NAM Air dari Surabaya tujuan Sampit berjalan lancar dan mendarat dengan aman di Bandara H Asan Sampit karena jarak pandang berangsur membaik.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun H Asan Sampit Nur Setiawan mengatakan, jarak pandang di sekitar Bandara H Asan Sampit pada Senin sore memang sempat memburuk akibat pekatnya kabut asap.

"Jarak pandang hanya sekitar 1.500 meter. Melihat kondisi saat ini, besok pagi pun jarak pandang berpotensi masih rendah," kata Nur Setiawan.

Kepala Dinas Perhubungan Kotawaringin Timur H Fadlian Noor mengaku juga memantau kondisi tersebut. Pihaknya berkoordinasi dengan pihak bandara dan maskapai untuk mengetahui perkembangan karena transportasi udara sangat vital bagi aktivitas masyarakat.

"Tadi pesawat Wings Air sempat divert ke Palangka Raya, tapi kemudian terbang dan mendarat di Sampit. Untuk NAM Air bisa mendarat dengan baik di Sampit," kata Fadlian.

Belum lama ini jadwal penerbangan di Bandara H Asan Sampit juga sempat terganggu akibat asap pekat pada pagi hari yang mengganggu jarak pandang. Akibatnya, kedatangan pesawat molor dari jadwal semula.

Kondisi inilah yang kembali menimbulkan kekhawatiran. Jika pada sore hari saja jarak pandang pendek sehingga membuat penerbangan terganggu, dikhawatirkan kondisi serupa atau bahkan lebih parah bisa terjadi pada pagi harinya.