Penjaga masjid di Kotim akan dijadikan tenaga kontrak

id Penjaga masjid di Kotim akan dijadikan tenaga kontrak,Kotawaringin Timur,Kotim,Sampit,Halikinnor

Penjaga masjid di Kotim akan dijadikan tenaga kontrak

Suasana lingkungan Islamic Center dan Masjid Raya Wahyu Al Hadi di Jalan Jenderal Sudirman Sampit dilengkapi rumah untuk petugas yang dibiayai pemerintah daerah. ANTARA/Norjani

Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah berencana mengangkat tenaga kontrak daerah yang khusus ditugaskan menjadi marbut atau penjaga masjid agar mereka benar-benar menjalankan tugas dengan baik mengurus masjid.

"Rencana pengangkatan pegawai kontrak itu dalam proses. Insya Allah 2020 diangkat, terutama masjid yang dibangun pemerintah daerah. Masjid yang dibangun pemerintah daerah sebagian tidak terawat karena tidak ada kaumnya (marbut). Makanya kami akan mengangkat tenaga kontrak," kata Sekretaris Daerah Halikinnor di Sampit, Senin.

Pengangkatan marbut menjadi tenaga kontrak diprioritaskan untuk masjid yang dibangun pemerintah daerah karena pengelolaan masjid tersebut tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan masjid yang dibangun swadaya masyarakat biasanya sudah dikelola dengan baik oleh masyarakat. Ada 11 masjid di Kotawaringin Timur yang dibangun pemerintah daerah, khususnya di kecamatan luar kota.

Menurut Halikinnor, jangan sampai niat baik membangun tempat ibadah malah menjadi mubazir karena masjid tidak terawat lantaran tidak ada marbut yang merawat masjid itu. 

Penjaga masjid tersebut nantinya berstatus sebagai pegawai kecamatan namun ditugaskan untuk memelihara masjid. Pemerintah daerah juga mengupayakan membangun rumah agar marbut tersebut selalu tepat waktu menjalankan tugasnya.

Saat ini Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kotawaringin Timur menginventarisasi jumlah masjid yang dibangun pemerintah daerah dan rencana perekrutan tenaga kontrak. 

Tenaga kontrak tersebut tentu harus memiliki ilmu pengetahuan agama Islam yang baik. Selain merawat masjid, marbut bertugas memimpin pelaksanaan shalat wajib, serta bisa diselingi tausiah dan mengajar anak-anak mengaji.

"Ini bagian pembangunan rohani dan mental spiritual, disamping pembangunan fisik yang dijalankan supaya semuanya bisa berjsosn seimbang," ujar Halikinnor.

Halikinnor menegaskan pemerintah daerah memberikan perhatian serius terhadap bidang keagamaan seluruh agama secara proporsional. Bidang keagamaan berperan penting dalam membentuk jiwa dan karakter masyarakat agar berjalan pada jalan yang benar atau terhindar dari perbuatan melanggar aturan.