Sejumlah tantangan menjadi perhatian Pemprov Kalteng demi wujudkan ketahanan pangan

id Pemprov kalteng, pemerintah provinsi, kalteng, kalimantan tengah, sekda, fahrizal fitri, ketahanan pangan, kemandirian pangan, stunting, rumah tangga

Sejumlah tantangan menjadi perhatian Pemprov Kalteng demi wujudkan ketahanan pangan

Gubernur Kalteng Sugianto Sabran dan Bupati Kotim Supian Hadi memanen jagung di Desa Eka Bahurui Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, belum lama ini. (ANTARA/Norjani)

Palangka Raya (ANTARA) - Sekretaris Daerah Kalimantan Tengah Fahrizal Fitri mengatakan, sejumlah tantangan masih harus pihaknya hadapi dan dicarikan solusinya, demi terwujudnya pemantapan ketahanan pangan di seluruh kabupaten dan kota.

"Harus siapkan langkah penyelesaian, karena apabila tidak diantisipasi dengan baik dapat menimbulkan masalah kedepannya," katanya di Palangka Raya, Selasa.

Sejumlah tantangan itu, meliputi terjadinya perubahan iklim global yang memicu bencana alam, seperti banjir, kekeringan hingga gangguan kebakaran lahan yang menyebabkan kabut asap dan mengganggu produksi pangan.

Kemudian terjadinya alih fungsi lahan subur untuk keperluan di luar pertanian pangan, sedangkan pemanfaatan lahan terlantas masih belum optimal serta semakin meningkatnya permintaan bahan pangan untuk industri dan konsumsi seiring bertambahnya jumlah penduduk dunia.

Selain itu, tantangan lainnya adalah belum meratanya masyarakat yang mengonsumsi makanan bergizi dan aman, sehingga menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan gizi dan menyebabkan stunting atau gagal tumbuh.

"Juga hingga saat ini, permintaan terhadap bahan pangan lebih banyak tertuju pada beras dan jenis pangan tertentu saja," ungkapnya di sela kegiatan kerjanya.

Untuk itu, pihaknya mengajak seluruh komponen yang ada di Kalteng mengatasi tantangan tersebut, agar kemandirian pangan hingga tingkat rumah tangga bisa diwujudkan. Sebab hal itu tak bisa direalisasikan, jika hanya dilakukan oleh pemerintah saja.

Fahrizal menyebut, sejumlah hal yang harus dilakukan, yakni bekerja sama mewujudkan percepatan pembangunan ketahanan pangan dimulai dari rumah tangga dan meningkatkan kepedulian terhadap setiap rumah tangga yang belum berkemampuan memenuhi kebutuhan pangannya.

Selanjutnya, memanfaatkan ragam potensi sumber daya yang ada di lingkungan sekitar, guna menambah keragaman produksi pangan, serta melakukan berbagai inovasi dengan memanfaatkan teknologi guna terciptanya produk makanan olahan berbasis pangan lokal.

"Kami juga mendorong agar semua pihak terbiasa mengonsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman, hingga pada akhirnya generasi selanjutnya terhindar dari stunting," tegasnya.