Hadapi karhutla, Kalteng berpotensi lakukan rekayasa cuaca

id Pemprov kalteng, kalteng, kalimantan tengah, palangka raya, pulang pisau, sekda, fahrizal fitri, karhutla, kebakaran hutan, kebakaran lahan, helikopte

Hadapi karhutla, Kalteng berpotensi lakukan rekayasa cuaca

Ilustrasi-Petugas melakukan pemadaman kebakaran lahan menggunakan helikopter MI8 milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Desa Sukarame, Pemulutan, Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan beberapa waktu lalu. (ANTARA/Mushaful Imam)

Palangka Raya (ANTARA) - Sekretaris Daerah Kalimantan Tengah Fahrizal Fitri menjelaskan, pada Rabu (4/9) besok, akan ada rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam) RI terkait penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

"Nanti kami akan lihat perkembangannya. Jika hasilnya menyatakan penanganan karhutla perlu peningkatan, maka kami akan coba mengusulkan penambahan helikopter dan kalau perlu juga diusulkan rekayasa cuaca," katanya di Palangka Raya, Selasa.

Penambahan helikopter bertujuan untuk lebih memaksimalkan operasi udara berupa pemboman air terhadap kawasan yang terjadi kebakaran namun sulit dijangkau melalui darat.

Kemudian rekayasa cuaca, akan diusulkan untuk hujan buatan pada sejumlah titik yang nantinya menjadi prioritas dan memerlukan penanganan secara maksimal. Sebab saat ini, usai hujan yang sempat terjadi selama beberapa hari lalu berakhir, kebakaran lahan mulai kembali ditemukan.

"Kebakaran lahan ini terjadi di sejumlah daerah di Kalteng, beberapa diantaranya yakni Palangka Raya serta Pulang Pisau yang memang memiliki kawasan gambut cukup banyak," jelasnya.

Lebih lanjut Fahrizal menjelaskan, saat ini status yang ditetapkan masih sama, yakni siaga darurat dan belum ada dilakukannya penurunan. Untuk itu pihaknya telah menginstruksikan kepada tim, agar lebih menggiatkan patroli.

Kemudian pihaknya juga telah mengeluarkan surat edaran ke masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD), untuk membantu penanganan karhutla dengan mengirimkan sejumlah personelnya bergabung bersama satuan petugas penanganan karhutla.

"Nanti Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD lah yang bertugas melakukan pengaturan, terhadap petugas yang dikirimkan masing-masing OPD. Semua ini kami lakukan agar penanganan dilakukan secara maksimal dan karhutla segera berakhir," jelasnya.

Menurutnya saat ini tim satgas telah bekerja secara maksimal, untuk menanggulangi karhutla yang terjadi. Adapun sejumlah kawasan yang menjadi prioritas, diantaranya seperti kawasan konservasi hingga area-area vital seperti bandar udara.