Surplus, ikan Kotim dipasarkan ke Pulau Jawa

id Surplus, ikan Kotim dipasarkan ke Pulau Jawa,Dinas Perikanan,Kotawaringin Timur,Kotim,Sampit,Nelayan

Surplus, ikan Kotim dipasarkan ke Pulau Jawa

Suasana Pasar Ikan Mentaya Sampit yang selalu ramai pembeli. ANTARA/Norjani

Terbesar ke Surabaya dan Semarang. Ikan yang dikirim ke Jawa kebanyakan adalah ikan laut seperti tongkol, tenggiri dan telang...
Sampit (ANTARA) - Produksi ikan di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah sudah surplus, sehingga sebagian dipasarkan ke luar daerah, bahkan hingga ke sejumlah daerah di Pulau Jawa.

"Terbesar ke Surabaya dan Semarang. Ikan yang dikirim ke Jawa kebanyakan adalah ikan laut seperti tongkol, tenggiri dan telang. Sementara itu untuk ke provinsi tetangga seperti Palangka Raya dan Banjarmasin, paling banyak ikan sungai sepeti baung dan lais," kata Kepala Dinas Perikanan Kotawaringin Timur Heriyanto di Sampit, Rabu.

Heriyanto menjelaskan, produksi ikan nelayan Kotawaringin Timur pada 2018 lalu 19.378,77 ton dengan rincian, hasil perikanan budidaya sebanyak 7.312,43 ton, perairan umum daratan 3.009,78 ton dan laut 9.056,56 ton.

Jika mengacu pada standar kesehatan bahwa manusia memerlukan konsumsi sekitar 0,5 gram ikan per hari dan dibandingkan dengan jumlah penduduk, Heriyanto menyebut produksi ikan Kotawaringin Timur pada 2018 mengalami surplus atau kelebihan sekitar 10.000 ton.

Meski sudah surplus, pemerintah daerah terus mendorong peningkatan produksi ikan karena potensinya masih cukup besar. Terlebih, jumlah penduduk Kotawaringin Timur dan daerah lain yang berpotensi menjadi tujuan pemasaran ikan akan terus bertambah sehingga kebutuhan ikan untuk konsumsi juga terus meningkat.

Selain sektor perikanan tangkap, pemerintah daerah juga terus mendorong peningkatan produksi perikanan budidaya. Perikanan budidaya dapat menjadi alternatif ketika perikanan tangkap sedang terkendala cuaca seperti gelombang besar.

Baca juga: Lomba masakan serba ikan dukung penanggulangan stunting

Pemerintah daerah juga mengajak masyarakat untuk meningkatkan konsumsi ikan karena banyak manfaatnya bagi kesehatan, khususnya pemenuhan gizi anak-anak. Selain itu, ikan juga mudah didapat, banyak pilihan dan harganya terjangkau.

"Produksi ikan cukup tinggi. Bahkan kalau boleh dikatakan, produksi ikan di Kotawaringin Timur ini surplus. Tapi memang, masyarakat kita kurang terbiasa mengonsumsi ikan. Mungkin imbas pameo makan ikan menyebabkan cacingan, padahal itu tidak benar. Makanya pemerintah terus gencar mengajak masyarakat mengonsumsi ikan," jelas Heriyanto.

Sebelumnya, Wakil Bupati HM Taufiq Mukri mendorong Dinas Perikanan untuk terus membantu masyarakat untuk meningkatkan produksi ikan. Tidak sekadar berharap peningkatan kesejahteraan bagi nelayan, tetapi juga kaitannya dengan ketahanan pangan karena kebutuhan akan terus meningkat.

"Produksi ikan harus mampu melebihi pertambahan jumlah penduduk. Kalau penduduk bertambah maka otomatis kebutuhan konsumsi ikan juga meningkat. Ini peluang sekaligus bagi pemerintah untuk menyiapkannya," demikian Taufiq.