Harga emas masih terus alami kenaikan

id Harga emas, emas berjangka, harga emas naik

Harga emas masih terus alami kenaikan

Karyawan menunjukkan sampel emas batangan di Butik Emas Logam Mulia, Jakarta, Selasa (3/9/2019). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.

Chicago (ANTARA) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange lebih tinggi pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena logam mulia terangkat oleh kekhawatiran pertumbuhan ekonomi dan pelemahan dalam dolar AS.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember, naik 4,5 dolar AS atau 0,29 persen, menjadi ditutup pada 1.560,4 dolar AS per ounce.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, turun 0,51 persen menjadi 98,5 pada pukul 17.30 GMT, sesaat sebelum penyelesaian perdagangan emas, sebut Xinhua.

Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS, yang berarti jika dolar AS melemah maka emas berjangka akan naik karena emas yang dihargai dalam dolar AS menjadi lebih murah bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.

Adapun data ekonomi, ukuran manufaktur AS dari lembaga riset swasta terkemuka Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan sektor ini mengalami kontraksi pada Agustus.

Indeks Pembelian Manajer (PMI) sektor manufaktur AS tercatat 49,1 persen pada Agustus, turun 2,1 poin persentase dari angka Juli, menurut Laporan tentang Bisnis Manufaktur ISM yang dirilis pada Selasa (3/9/2019).

Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 31 sen atau 1,61 persen, menjadi ditutup pada 19,547 dolar per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik 28,6 dolar AS atau 2,99 persen, menjadi 984,2 dolar AS per ounce.

Sehari sebelumnya, emas berjangka melonjak ke tingkat tertinggi dalam lebih dari enam tahun, karena investor beralih membeli aset-aset safe haven di tengah kekhawatiran tentang meningkatnya ketegangan perdagangan AS-China serta dolar AS yang lebih lemah.

Kontrak emas berjangka melambung 26,5 dolar AS atau 1,73 persen, menjadi ditutup pada 1.555,9 dolar AS per ounce pada Selasa (3/9/2019).