Kalteng urutan dua se-Indonesia terbanyak titik panas yang terpantau

id Palangka Raya,BMKG Palangka Raya,titik api,1.445 titik panas terpantau di Kalteng ,hot spot,Roland Bietry,BMKG Tjilik Riwut,Kalteng posisi dua se-Indo

Kalteng urutan dua se-Indonesia terbanyak titik panas yang terpantau

Seorang warga Palangka Raya saat membuka laman website BMKG untuk mengetahui jumlah titik panas yang terpantau di wilayah Kalimantan Tengah, Jumat (6/8/2019). (Antara/Ronny NT)

Palangka Raya (ANTARA) - Badan Meterorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tjilik Riwut Palangka Raya memantau sebanyak 1.445 titik panas atau hot spot yang tersebar di seluruh wilayah Provinsi Kalimantan Tengah.

"Berdasar data terbaru mulai Kamis (5/9) pukul 07.00 WIB hingga Jumat pukul 07.00 WIB sebanyak 1.445 titik panas terpantau di wilayah Kalteng," kata Prakirawan BMKG Tjilik Riwut Palangka Raya, Roland Bietry, di Palangka Raya, Jumat.

Sementara itu berdasar data di laman resmi BMKG Tjulik Riwut Palangka Raya di bmkgpalangkaraya.com/karhutla/titik-panas jumlah titik panas di Provinsi Kalimantan Tengah selama 10 hari terakhir mencapai 3.187 titik panas.

Baca juga: Tangani karhutla, Pemkot Palangka Raya gelontorkan Rp2,3 miliar

Tingkat kepercayaan jumlah titik panas yang terakumulasi mulai 27 Agustus hingga 5 September itu antara 51-100 persen.

Sementara titik panas yang mencapai 3.187 selama 10 hari terakhir itu menempatkan Kalteng di posisi dua se Indonesia yang terpantau terbanyak. Nomor satu titik panas ditempati Kalbar mencapai 3.412 titik.

Hari ini pun jarak pandang untuk wilayah Kota Palangka Raya pada hari ini menurut BMKG Tjilik Riwut, jarak pandang sempat hanya mencapai 800 meter di pagi hari dan sempat mencapai 3.000 meter pada siang hari pukul 14.00 WIB.

Baca juga: Kualitas udara Palangka Raya kembali masuk kategori tak sehat

Di sisi lain, pemerintah Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah telah menggelontorkan Rp2,3 miliar untuk menangani kebakaran hutan dan lahan hingga periode 28 Agustus lalu.

"Dari total anggaran Rp2,7 miliar yang ada, hingga periode 28 Agustus, Pemerintah Kota Palangka Raya telah menggunakan dana sekitar Rp2,3 miliar untuk penanganan karhutla," kata Plt BPBD Kota Palangka Raya, Supriyanto.

Penggunaan anggaran senilai Rp2,3 miliar itu diantaranya untuk pembentukan tim satuan tugas kebakaran hutan dan lahan termasuk tahapan penanggulangan kebakaran lahan. Anggaran tersebut berasal dari pemerintah pusat yang disalurkan melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan masuk dalam pos belanja tidak terduga (BTT).

Baca juga: Kualitas udara Sampit kategori berbahaya

Baca juga: 347 titik panas terpantau di Kotim, asap tebal landa Sampit

Baca juga: Akibat kabut asap, penderita ISPA di Pulpis naik drastis