Santri gelar shalat istisqa berharap Kotim diguyur hujan

id Santri gelar shalat istisqa berharap Kotim diguyur hujan,Kabut asap,Kebakaran lahan,Minta hujan,Kotawaringin Timur,Kotim,Sampit

Santri gelar shalat istisqa berharap Kotim diguyur hujan

Pengajar dan santri Pondok Pesantren Darul Amin Sampit melaksanakan shalat istisqa berharap hujan segera turun agar kebakaran lahan dan asap berakhir, Minggu (8/9/2019). ANTARA/Norjani

Sampit (ANTARA) - Santri Pondok Pesantren Darul Amin Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah menggelar shalat istisqa untuk meminta agar Allah menurunkan hujan supaya kebakaran lahan dan kabut asap yang saat ini terjadi bisa berakhir.

"Shalat istisqa ini memang dianjurkan dalam Islam ketika sedang terjadi kemarau seperti sekarang, apalagi di daerah kita ini sedang dilanda kebakaran lahan dan asap yang sangat mengganggu. Mudah-mudahan Allah segera menurunkan hujan," harap ustaz Taufikurrahman di Sampit, Minggu.

Sesuai aturan, shalat istisqa dilaksanakan di tanah lapang. Shalat dipimpin ustaz Mahyudin sebagai imam dan ustaz Taufikurrahman sebagai khatib yang menyampaikan khotbah dan memimpin doa.

Ratusan santri dan santriwati khusyuk mengikuti shalat sunat dua raka'at tersebut. Selama kabut asap yang terjadi, mereka juga merasakan dampak buruknya.

Menurut Taufikurrahman, asap kebakaran lahan sangat berdampak terhadap kesehatan dan aktivitas masyarakat, termasuk di pondok pesantren yang terletak di Jalan HM Arsyad Sampit tersebut.

Saat pagi dan sore, lingkungan Pondok Pesantren Darul Amin dilanda asap. Asap tersebut diduga merupakan kiriman akibat kebakaran lahan yang terjadi di beberapa lokasi yang tidak terlalu jauh dari pondok pesantren.

Sejumlah santri menderita infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA akibat terhirup asap. Bahkan, beberapa santri terpaksa tidak bisa hadir ke sekolah karena sakit dengan kondisi yang tidak memungkinkan untuk ikut belajar seperti biasa.

Baca juga: Udara Sampit tidak sehat, warga apresiasi pembagian masker

"Saat kabut asap parah tahun 2015 lalu, kami sempat beberapa kali meliburkan proses belajar mengajar. Mudah-mudahan kondisi seperti itu tidak sampai terulang lagi. Kasihan masyarakat, khususnya anak-anak kita," kata Tafikurrahman.

Taufikurrahman juga mengajak bersama-sama melakukan introspeksi diri dan bertobat. Tidak menutup kemungkinan, kebakaran lahan dan kabut asap merupakan teguran dari Allah atas kesalahan dan kelalaian yang dilakukan manusia selama ini.

Sementara itu usai shalat istisqa, Pondok Pesantren Darul Amin kedatangan Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera Provinsi Kalimantan Tengah H Heru Hidayat. Dia datang bersilaturahmi sekaligus memberikan bantuan berupa masker yang saat ini dibutuhkan santri agar terhindar dari penyakit akibat asap.

Baca juga: Karang Taruna Kotim turun ke jalan bagikan masker

"Mudah-mudahan masker ini bermanfaat dan membantu untuk mencegah penyakit akibat asap, khususnya ISPA. Kita harus bersama-sama melindungi kita semua dari penyakit," demikian Heru.

Data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, kualitas udara Kota Sampit pada Minggu pukul 10.00 WIB masih masuk kategori Tidak Sehat dengan indeks pencemaran udara 156,05 mikrogram per meter kubik.