DPRD dan PWI Kotim bagikan 2.000 masker

id Dprd kotim, kotim, kotawaringin timur, pwi, masker gratis, kabut asap, karhutla, kebakaran lahan, kebakaran hutan, sampit

DPRD dan PWI Kotim bagikan 2.000 masker

Anggota DPRD Kalteng Sinar Kamala dan Wakil Ketua Sementara DPRD Kotim Darmawati saat membagikan masker gratis kepada siswa SD Negeri 1 Ketapang, Sampit, Senin (9/9/2019). (ANTARA/Untung Setiawan)

Sampit (ANTARA) - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) bersama DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur dan Provinsi Kalimantan Tengah membagikan masker gratis kepada siswa di sejumlah sekolah dan masyarakat umum.

"Kegiatan ini kami lakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap para siswa dan masyarakat karena sudah beberapa hari terakhir Sampit dan sekitarnya diselimuti asap tebal," kata Anggota DPRD Kalteng Sinar Kamala di Sampit, Senin.

Dalam kegiatan itu sebanyak 2.000 masker dibagikan. Pembagian masker gratis dimulai di pelabuhan feri penyeberangan menuju Kecamatan Seranau.

Kemudian aksi peduli dilanjutkan di pusat Perbelanjaan Pasar Mentaya (PPM) dan di SD Negeri 1 Ketapang. Di sekolah tersebut pembagian masker disambut baik oleh para guru dan ratusan siswa.

Berdasarkan keterangan pihak sekolah dan siswa selama ini, sekolah tersebut belum pernah mendapat pembagian masker secara gratis. Masker yang dibagikan pun langsung dikenakan oleh siswa.

"Semua orang perlu menggunakan masker pada setiap aktivitas di luar ruangan agar terlindungi dan tidak menghisap asap secara langsung," ungkapnya.

Asap akibat kebakaran hutan dan lahan sangat berbahaya terhadap kesehatan masyarakat dan siswa. Pihak sekolah diimbau untuk tidak melaksanaan kegiatan belajar mengajar di luar ruang kelas.

Selain itu, selama asap pihak sekolah juga diminta untuk memberikan toleransi terhadap siswa yang masuk sekolah terlambat atau tetap mempersilakan siswa masuk dan mengikuti pelajaran.

Sementara itu, Wakil Ketua Sementara DPRD Kotawaringin Timur Darmawati mengajak masyarakat untuk melindungi diri dari asap, yakni dengan mengenakan masker saat beraktivitas di luar rumah.

"Masyarakat harus sadar jika asap tersebut membahayakan kesehatan, sebagai orang tua hendaknya juga memerhatikan dan melindungi keluarga dari asap serta tidak keluar rumah jika tidak ada keperluan yang mendesak," ucapnya.

Darmawati juga meminta kepada masyarakat untuk tidak membakar lahan karena asap akibat lebakaran lahan tersebut dapat merugikan masyarakat lainnya.

Selain meminta untuk tidak membakar lahan, masyarakat juga diimbau untuk peduli, yakni turut membantu memadamkan kebakaran lahan yang terjadi di sekitar lingkungannya.

"Kebakaran hutan dan lahan saat ini terjadi tidak dapat diserahkan sepenuhnya kepada tim pengendali Karhutla untuk memadamkannya, namun kepedulian dan partisipasi semua pihak juga sangat dibutuhkan," jelasnya.