Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa diperkirakan melemah seiring naiknya harga minyak dunia.
Pada pukul 10.24 WIB, rupiah stagnan seperti posisi sebelumnya yaitu Rp14.035 per dolar AS.
Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih di Jakarta, Selasa, mengatakan sentimen meningkatnya harga minyak kemungkinan bersifat temporer karena pelaku pasar masih mengkhawatirkan potensi resesi global.
"Resesi akan membuat permintaan energi turun. Untuk menjaga harga, maka produksi juga harus turun," ujar Lana.
Dari eksternal, harga minyak mentah naik tajam kemarin karena pernyataan Menteri Perminyakan Arab Saudi yang akan melanjutkan pemangkasan produksi sebagaimana kebijakan OPEC dan produsen minyak dunia yang lain.
Kenaikan harga minyak mentah ini juga didukung dengan pernyataan AS yang akan mengenakan sanksi bagi siapa saja yang melakukan transaksi minyak dengan Iran.
Harga jenis WTI naik 2,2 persen menjadi 57,8 dolar AS per barel dan jenis Brent naik 1,7 persen menjadi 62,47 dolar AS per barel. Kenaikan harga ini merupakan yang tertinggi sejak Juli 2019.
Lana memprediksi rupiah pada hari ini akan bergerak melemah di kisaran Rp14.050 per dolar AS hingga Rp14.080 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Selasa ini menunjukkan rupiah menguat menjadi Rp14.031 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.1092 per dolar AS.
Berita Terkait
Kurs rupiah Rabu pagi naik 55 poin
Rabu, 24 April 2024 11:30 Wib
Nilai tukar rupiah Selasa pagi turun 7 poin
Selasa, 23 April 2024 9:11 Wib
Kurs rupiah Senin pagi naik 45 poin
Senin, 22 April 2024 10:00 Wib
Benarkah uang keluaran terbaru setara satu juta rupiah? Ini faktanya
Jumat, 19 April 2024 8:57 Wib
Kurs rupiah Kamis pagi menguat 43 poin
Kamis, 18 April 2024 9:22 Wib
Kurs rupiah Senin pagi turun 240 poin
Selasa, 16 April 2024 11:29 Wib
Kurs rupiah Jumat pagi tergelincir 19 poin
Jumat, 5 April 2024 11:35 Wib
Kurs rupiah Kamis pagi turun 11 poin
Kamis, 4 April 2024 11:04 Wib