Pangkalan Bun (ANTARA) - Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Kotawaringin Barat Kalimantan Tengah, kini mulai mengganggu arus penerbangan dari dan ke Bandara Iskandar Pangkalan Bun.
"Hari ini delay terjadi selama dua jam 15 menit, pesawat baru bisa landing pada pukul 09.18 WIB, dan kondisi serupa sudah berlangsung sepekan terakhir," ucap kepala Bandar Iskandar Pangkalan Bun Zuber di Pangkalan Bun, Kamis.
Zuber menjelaskan, jarak pandang normal untuk keamanan penerbangan yakni 2000 meter. Sementara itu pada Kamis pukul 07.00 WIB sampai 08.00 WIB, jarak pandang hanya berkisar 500 ssmpai 1.500 meter.
Kondisi itu cukup rawan jika dipaksakan untuk penerbangan. Akibatnya, kondisi tersebut membuat pesawat yang akan mendarat mengalami keterlambatan atau delay karena harus menunggu sampai jarak pandang membaik.
Hari ini keterlambatan terjadi pada maskapai Trigana Air IL 712 dari Surabaya tujuan Pangkalan Bun, Nam Air IN 190 dari Cengkareng Banten tujuan Pangkalan Bun, Transnusa 8B 664 dari Palangka Raya tujuan Pangkalan Bun, dan Wings Air IW 1375 dari Sampit tujuan Pangkalan Bun.
Sementara itu, Operation Wings Air Pangkalan Bun Hendi menuturkan, pesawat Wings Air Pangkalan Bun awalnya dijadwalkan berangkat pada pukul 14.55 WIB, Rabu (11/9), dari Bandara Iskandar Pangkalan Bun menuju Bandara H. Asan Sampit dengan membawa 51 penumpang.
Namun, saat itu jarak pandang di Bandara Sampit tiba-tiba menurun hanya menjadi 1000 meter dari semula tujuh kilometer. Akhirnya, pesawat ATR Wings Air pun batal diberangkatkan dan terpaksa menginap di Bandara Iskandar Pangkalan Bun.
"Namun, hingga Kamis sekitar pukul 07.30 WIB (12/9), pesawat itu masih belum berangkat ke Semarang, karena kabut asap di Bandara Sampit sangat pekat dengan jarak pandang hanya 200 meter," ucap Hendi.
Supervisor Trigana Air Pangkalan Bun Nasrum, mengungkapkan pesawat Trigana Air dari Surabaya menuju Pangkalan Bun yang dijadwalkan berangkat pukul 06.10 WIB pun terpaksa kembali tertunda karena kabut asap pekat di Bandara Iskandar Pangkalan Bun.
"Dari pukul 05.00 WIB tadi jarak pandang hanya 500 meter, sangat pekat. Tidak ada angin, namun mulai berangsur naik menjadi dua kilometer pada pukul 08.12 WIB. Sekarang di Surabaya sudah mulai boarding," demikian Nasrum.
Berita Terkait
Disdukcapil Palangka Raya utamakan layanan kependudukan korban kebakaran
Sabtu, 13 April 2024 6:30 Wib
Kebakaran hanguskan 23 rumah di Kapuas
Kamis, 11 April 2024 16:19 Wib
Pemprov Kalteng beri bantuan sembako dan uang ke korban kebakaran di Palangka Raya
Selasa, 9 April 2024 16:38 Wib
Puluhan korban kebakaran ditampung di posko pengungsian
Selasa, 9 April 2024 12:47 Wib
Kebakaran besar melanda kawasan padat penduduk di Palangka Raya
Minggu, 7 April 2024 19:34 Wib
Benarkah kebakaran gudang peluru di Bogor sebabkan korban jiwa 15 orang? Ini faktanya!
Minggu, 31 Maret 2024 11:09 Wib
Tiga orang terluka akibat kebakaran di Sampit
Jumat, 15 Maret 2024 5:27 Wib
Wagub paparkan kesiapan Kalteng mengantisipasi karhutla kepada Menko Polhukam
Kamis, 14 Maret 2024 14:11 Wib