Anak-anak paling rentan terserang ISPA

id Anak-anak paling rentan terserang ISPA,Asap,Kebakaran lahan,Karhutla,Kotawaringin Timur,Kotim,Sampit

Anak-anak paling rentan terserang ISPA

Kepala Puskesmas Baamang I Supriadi memasangkan masker kepada murid Sekolah Dasar saat pembagian masker, Jumat (13/9/2019). ANTARA/HO-Puskesmas Baamang I

Sampit (ANTARA) - Masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, khususnya di kawasan Kota Sampit diimbau melindungi diri dan anak-anak dari penyakit infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA akibat asap kebakaran lahan.

"Anak-anak yang paling rentan terserang ISPA akibat asap saat ini. Asap saat ini cukup pekat, bahkan yang dewasa pun banyak yang terkena ISPA," kata Kepala Puskesmas Baamang I Supriadi di Sampit, Jumat.

Supriadi mengatakan, pekatnya asap secara nyata telah berdampak terhadap kesehatan masyarakat. Jumlah penderita ISPA terus meningkat, termasuk dari usia anak-anak.

Dalam empat hari terakhir ini saja atau sejak Senin (9/9) hingga Kamis (12/9), jumlah penderita ISPA yang berobat ke Puskesmas Baamang I sebanyak 50 orang. Mereka mengeluh sesak nafas akibat asap pekat beberapa hari terakhir.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 25 orang merupakan anak-anak. Bahkan ada penderita yang masih berusia tiga bulan yang juga terkena ISPA.

Untuk membantu masyarakat, Puskesmas Baamang I membagikan 1.000 masker secara gratis. Target utama adalah anak-anak, khususnya murid Sekolah Dasar yang ada di kawasan itu, sisanya untuk warga yang melintas di kawasan Simpang Tiga Baamang.

Jika ada warga atau kelurahan yang membutuhkan masker, dipersilakan datang meminta masker ke Puskesmas Baamang I. Masker yang tersedia ada 6.000 lembar, namun jika masih diperlukan maka segera diusulkan ke Dinas Kesehatan.

Puskesmas Baamang I juga menyiapkan ruang oksigen bagi warga yang membutuhkan. Namun saat ini layanan itu dibuka saat jam kerja.

"Kami mengimbau orangtua memastikan anak mereka menggunakan masker dan upayakan menghindari aktivitas di luar ruangan saat terjadi asap pekat. Kita harus melindungi diri kita dan anak-anak kita karena mereka sangat rentan terdampak asap," ujar Supriadi.

Baca juga: Kualitas udara Sampit kembali berbahaya

Data Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur, jumlah kasus infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA kembali meningkat dengan sebaran terbanyak di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan Baamang. Dua kecamatan ini memang banyak terdapat kebakaran lahan.

Selama 2019, jumlah kasus ISPA di Kotawaringin Timur pada Januari sebanyak 1.342 kasus, Februari 1.724 kasus, Maret 1.638 kasus, April 1.383 kasus, Mei 2.208 kasus, Juni 2.207 kasus, Juli 2.625 kasus dan Agustus 3.625 kasus.

Sementara itu, data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Haji Asan Sampit menunjukkan kualitas udara Kita Sampit pada pagi hari masih dalam kategori berbahaya. 

Indeks standar pencemaran udara pada pukul 08.00 WIB tercatat 1033.317 mikrogram per meter kubik, sedangkan pukul 09.00 WIB sebesar 981.925 mikrogram per meter kubik dengan kategori masih berbahaya.