Status siaga darurat karhutla di Kobar diperpanjang

id Pemkab kobar, kobar, kotawaringin barat, pangkalan bun, nurhidayah, karhutla, kebakaran hutan, kebakaran lahan, kabut asap, darurat bencana, posko, bp

Status siaga darurat karhutla di Kobar diperpanjang

Pemkab Kobar bersama Tim Satgas Karhutla menggelar rapat evaluasi penanggulangan karhutla di kantor BPBD Kobar, Selasa, (17/9/2019) (ANTARA/Hendri Gunawan)

Pangkalan Bun (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah memperpanjang status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) usai menggelar rapat evaluasi di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat pada Selasa (17/9) sore.

"Sebelumnya status siaga yang kami tetapkan berakhir pada 24 September 2019 dan berdasarkan hasil rapat evaluasi tadi, disepakati untuk diperpanjang hingga 30 Oktober 2019," kata Bupati Kobar Nurhidayah di Pangkalan Bun.

Selanjutnya, pemkab juga membentuk posko-posko terpadu yang tersebar di beberapa kecamatan dengan posko induknya berada di kantor BPBD setempat.

Posko-posko itu dibangun dengan tujuan, jika ada pihak ketiga atau masyarakat yang ingin menyumbangkan tenaganya untuk membantu tim dalam mengantisipasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan.

Selain itu, untuk menampung penyaluran bantuan yang tidak mengikat seperti logistik. Selama ini, informasinya banyak dari masyarakat yang ingin menyalurkan bantuan berupa makanan dan minuman, hanya saja kebanyakan dari mereka tidak tahu kemana harus menyalurkannya.

Nurhidayah juga mengimbau kepada masyarakat Kobar, untuk ikut berperan aktif membantu petugas di lapangan melakukan penanggulangan dan pemadaman karhutla yang terjadi di wilayah sekitar tempat tinggalnya.

"Tentunya tenaga dan kemampuan yang dimiliki petugas sangatlah terbatas, sedangkan area yang harus ditangani cukup luas. Jadi sudah sewajarnya, masyarakat maupun pihak lainnya berpartisipasi membantu penanganan karhutla," tuturnya

Mengingat jumlah titik api dan luasan lahan yang terbakar, tidak sebanding dengan jumlah petugas yang ada di lapangan. Upaya pemadaman juga sudah dibantu helikopter 'water boombing' atau pengeboman air, namun hal tersebut hanya untuk memadamkan api di permukaan, sedangkan untuk tanah gambut tetap harus dengan cara manual untuk memadamkan api di dalamnya.

Pemkab Kobar berupaya secara maksimal bersama pihak terkait lainnya, untuk menanggulangi karhutla yang terjadi, sehingga bersama-sama dengan pemprov bisa segera mengatasi kabut asap yang menyelimuti Kalteng.