Kebakaran lahan nyaris hanguskan sekolah dan rumah warga Sampit

id Kebakaran lahan nyaris hanguskan sekolah dan rumah warga Sampit,Asap,Kebakaran lahan,Karhutla,Kotawaringin Timur,Kotim,Sampit

Kebakaran lahan nyaris hanguskan sekolah dan rumah warga Sampit

Kepanikan terjadi ketika kebakaran lahan cukup besar makin mendekati Perumahan Betang Raya Sampit dan menyebabkan asap sangat pekat, Kamis (19/9/2019). ANTARA/Norjani

Sampit (ANTARA) - Kebakaran lahan di Perumahan Betang Raya Jalan Jenderal Sudirman km 6,5 Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah pada Kamis sore, nyaris membakar sekolah dan rumah warga.

"Tadi siang ketika kami rapat, tidak ada terlihat api. Tapi tadi sekitar pukul 15.30 WIB saya dikabari bahwa ada kebakaran lahan di samping sekolah kami," kata Kepala SMPN 8 Sampit, Wilem di Sampit, Kamis.

Api sangat besar berkobar dan membakar semak lahan kosong di samping kanan sekolah itu. Api juga terlihat di bagian belakang sekolah sehingga membuat pihak sekolah khawatir api merambat ke bangunan sekolah mereka.

Api dengan cepat menjalar hingga ke sisi jalan di depan sekolah. Di saat bersamaan, kebakaran lahan juga terjadi di lahan kosong belakang Perumahan Betang Raya. Perumahan ini letaknya berseberangan dengan SMPN 8 Sampit, hanya dipisahkan jalan selebar enam meter.

Besarnya kobaran api di belakang perumahan itu membuat warga panik. Sejumlah ibu bahkan terlihat menangis histeris karena api hanya tinggal beberapa meter dari rumah mereka. Mereka keluar berlari dari rumah dengan menerobos kepulan asap yang sudah memenuhi kawasan itu.

Salah seorang perempuan terlihat histeris karena anak perempuannya masih berada dalam rumah. Petugas gabungan pun bergegas mengevakuasi anak perempuan tersebut menjauh dari lokasi kebakaran lahan.

"Semua armada yang terdekat segera kerahkan ke sini. Prioritaskan karena apinya sudah dekat dengan perumahan," perintah Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotawaringin Timur H Muhammad Yusuf yang ikut mengangkat selang membantu memadamkan api.
Seorang perempuan menangis melihat kebakaran lahan sudah mendekati rumahnya di Perumahan Betang Raya Sampit, Kamis (19/9/2019). ANTARA/Norjani

Belasan mobil pemadam kebakaran dan mobil operasional sejumlah satuan organisasi perangkat daerah yang dibekali tandon air dan mesin pompa, bolak-balik menyuplai air untuk memadamkan kebakaran karena di lokasi itu tidak terdapat sumber air.

Saat bersamaan, kebakaran lahan juga terjadi di lokasi berdekatan, hanya sekitar 500 meter. Petugas pun akhirnya dibagi ke sejumlah titik yakni memadamkan api di sekitar SMPN 8 Sampit, Perumahan Betang Raya dan lahan di sisi jalan menuju perumahan tersebut.

Hingga menjelang Magrib, petugas masih memadamkan sisa api dan melakukan pendinginan. Kebakaran lahan gambut harus disiram berulang-ulang agar api di dalam tanah juga padam. Jika tidak, api bisa kembali muncul dan memicu kebakaran berulang.