Sampit sempat diguyur hujan ringan

id Sampit sempat diguyur hujan ringan,Kebakaran lahan,Karhutla,Asap,Kotawaringin Timur,Kotim,Sampit

Sampit sempat diguyur hujan ringan

Suasana di Sungai Mentaya Sampit yang masih disaput asap akibat kebakaran lahan, Minggu (22/9/2019). ANTARA/Norjani

Sampit (ANTARA) - Hujan ringan sempat mengguyur Kota Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah pada Minggu sore, namun hanya sebentar.

"Walaupun sebentar, setidaknya mudah-mudahan ini pertanda baik bahwa akan segera turun hujan deras dan makin sering hujan sehingga kebakaran lahan dan asap bisa berakhir," harap Maria, warga Sampit, Minggu.

Hujan ringan terjadi sekitar pukul 15.00 WIB, diantaranya di Kelurahan Baamang Tengah. Namun hujan tersebut hanya terjadi sekitar 30 menit.

Masyarakat sangat berharap hujan deras segera turun agar kebakaran lahan dan asap yang masih terjadi, bisa segera berakhir. Hingga Minggu sore, kebakaran lahan masih terjadi, diantaranya di sekitar Jalan Samekto Kecamatan Baamang.

Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Haji Asan Sampit, kualitas udara Sampit pada pukul 18.00 WIB masuk dalam kategori tidak sehat dengan kadar pencemaran udara 173.555 mikrogram per meter kubik, sedangkan jarak pandang mencapai 4.000 meter. 

Kondisi ini jauh lebih baik dibanding beberapa hari lalu yang menunjukkan kualitas udara sempat berada pada kategori berbahaya dan jarak pandang hanya 400 meter.

Baca juga: Masyarakat Kotim diimbau tetap gunakan masker cegah ISPA

Kepala BMKG Stasiun Haji Asan Sampit Nur Setiawan mengatakan, hujan yang mulai terjadi di sejumlah wilayah Kotawaringin Timur kemungkinan merupakan hasil modifikasi cuaca hujan buatan dengan penaburan garam di awan yang dipusatkan di Palangka Raya.

"Ini kemungkinan imbas hasil modifikasi cuaca (hujan buatan). Mudah-mudahan saja hujan turun," kata Nur Setiawan.

Nur Setiawan mengatakan, pekan depan hujan berpotensi terjadi di Kotawaringin Timur. Hujan harapkan merata sehingga bisa membantunya pemadaman kebakaran hutan lahan serta mengurangi dampak kekeringan yang terjadi saat ini.

"Diperkirakan tanggal 24 sampai 27 September nanti wilayah Kotawaringin Timur berpotensi hujan ringan hingga sedang. Mudah-mudahan ini bisa membantu memadamkan kebakaran lahan," tambah Nur Setiawan.