Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Hasil analis Kejaksaan Negeri Sukabumi menunjukkan bahwa selama satu tahun terakhir banyak pelajar di daerah itu yang terlibat penyalahgunaan maupun peredaran gelap narkoba.
"Kami sangat prihatin banyaknya anak sekolah yang terjerumus narkoba, sehingga perlu penanganan khusus untuk memutus mata rantai peredaran narkoba di kalangan pelajar ini," kata Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kota Sukabumi Ganora Zarina di Sukabumi, Senin.
Pihaknya akan menggandeng Badan Narkotika Nasional (BNN), Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, kepala sekolah dan Pemkot Sukabumi untuk mengecek atau memeriksa secara random sekolah-sekolah yang pelajarnya menggunakan, menyimpan dan mengedarkan narkoba.
Jika nantinya ditemukan ada oknum anak sekolah yang terbukti bersalah maka akan dilakukan pembinaan. Selain itu juga bisa dilakukan rehabilitasi tergantung dari keterlibatannya dalam penyalahgunaan barang haram tersebut.
Langkah yang dilakukan untuk memberantas peredaran narkoba di kalangan pelajar ini sejalan dengan program Jaksa Masuk Sekolah dengan tujuan untuk menginventarisasikan berbagai kejahatan yang dilakukan anak sekolah.
"Kasus narkoba hasil pengungkapan Polres Sukabumi Kota setiap tahunnya meningkat. Ironisnya mayoritas pelaku penyalahgunaan dan pengedar narkoba masih berusia muda atau produktif," katanya.
Ganora mengatakan banyak kasus kriminal yang terjadi di wilayah hukumnya seperti kekerasan, tawuran antarpelajar, geng motor, penganiayaan dan lainnya yang dilakukan oknum pelajar.
Sebelum beraksi biasanya mengonsumsi obat keras ilegal dan narkoba baik sabu-sabu maupun ganja serta jenis lainnya.
Tentunya untuk memutus mata rantai peredaran narkoba dan obat keras ilegal ini perlu adanya kerja sama yang baik seperti dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Sukabumi dan pihak lainnya.
Peran orang tua dan keluarga sangat penting dalam melakukan pencegahan agar anak tidak terjerumus peredaran gelap narkoba. Seperti selalu berkomunikasi dengan baik dan harmonis, mengawasi rekan dan tempatnya bermain serta memantau perilaku kesehariannya.
Berita Terkait
Jaring bibit potensial, 189 pelajar SD Kotim ikuti O2SN dan FLS2N
Senin, 22 April 2024 22:33 Wib
Motif pembunuhan pelajar 13 tahun di OKU Timur
Sabtu, 13 April 2024 15:43 Wib
Pelajar SMPN 2 Sampit antusias bagikan 500 takjil
Jumat, 22 Maret 2024 20:34 Wib
Sebanyak 294 pelajar SD-MI ikuti OSN tingkat Palangka Raya
Jumat, 22 Maret 2024 15:07 Wib
Ratusan pelajar Kotim bersemangat mengikuti Pesantren Ramadhan
Rabu, 20 Maret 2024 23:14 Wib
Ratusan pelajar SMA di Gunung Mas ikuti seleksi Paskibraka
Selasa, 19 Maret 2024 14:06 Wib
Pelajar di Palangka Raya diingatkan jaga kesehatan selama Ramadhan
Senin, 18 Maret 2024 15:02 Wib
Curi BBM, seorang remaja diamankan warga Palangka Raya
Senin, 18 Maret 2024 13:03 Wib