Solidaritas tumbuh di tengah musibah kebakaran lahan

id Solidaritas tumbuh di tengah musibah kebakaran lahan,Kotawaringin Timur,Kotim,Sampit,Kebakaran lahan,Karhutla

Solidaritas tumbuh di tengah musibah kebakaran lahan

Ketua Pemuda Muhammadiyah Kotim Abdul Rahim menyerahkan bantuan makanan untuk petugas yang diterima Kapolsek Baamang AKP Agus Tri, belum lama ini. ANTARA/Dokumentasi Pribadi

Sampit (ANTARA) - Musibah kebakaran lahan dan asap yang melanda Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah menunjukkan sisi lain dari masyarakat yakni tumbuhnya solidaritas untuk saling membantu.

"Kami sangat berterima kasih kepada mereka yang melakukan aksi nyata membantu menanggulangi kebakaran lahan dan kekeringan yang melanda daerah ini. Kepedulian itu yang dibutuhkan untuk menanggulangi masalah yang kita hadapi saat ini," kata Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur Halikinnor di Sampit, Rabu.

Kebakaran lahan dan kekeringan mulai parah sejak tiga bulan terakhir. Dampaknya sangat buruk bagi masyarakat karena asap telah mengganggu kesehatan, pendidikan, transportasi dan ekonomi, ditambah kesulitan air bersih yang makin menyusahkan masyarakat.

Beragam reaksi dan fenomena yang terjadi di masyarakat menyikapi kondisi ini. Banyak yang mengunggah video dan foto kebakaran lahan bahkan berswafoto di sekitar lahan terbakar, ada yang berdebat di media sosial, ada yang berdemonstrasi menyampaikan aspirasi dan ada pula yang turun langsung melakukan aksi nyata ke lapangan.

Sejumlah perusahaan besar swasta memperbantukan mobil tangki air mereka dan memberikan bantuan peralatan pemadam kebakaran. Ada pula perusahaan dan sejumlah organisasi turun ke jalan membagikan masker kepada warga dan makanan petugas pemadam kebakaran.

Ada pula sekelompok pemuda atau generasi milenial yang terjun langsung menjadi kelompok pemadam kebakaran. Mereka rela meninggalkan rutinitas mereka karena merasa terpanggil untuk membantu menanggulangi kebakaran lahan.

Tidak seperti generasi muda lainnya yang umumnya sibuk mengunggah foto atau video di media sosial, kelompok generasi milenial ini secara swadaya terjun berjibaku memadamkan api menggunakan armada dan peralatan pemadam kebakaran yang mereka upayakan sendiri.

Ada pula sejumlah organisasi yang membantu dengan cara membagikan makanan kepada petugas pemadam kebakaran. Mereka setiap hari berkeliling ke posko-posko penanggulangan kebakaran hutan dan lahan membagikan makanan, minuman dan buah untuk petugas.

Anggota DPRD Kotawaringin Timur pun ramai-ramai memberikan bantuan, mulai membagikan masker, peralatan kesehatan dan makanan. Bantuan tersebut sangat bermanfaat bagi petugas pemadam kebakaran.

"Kami bersyukur banyak yang membantu. Ada anggota dewan, diantaranya Pak Khozaini yang rutin mengantar makanan, meski beliau bukan dari daerah pemilihan sini. Ada juga Pemuda Muhammadiyah dan lainnya. Alhamdulillah semua berupaya bahu membahu membantu sesuai bidang dan kemampuan," kata Musthofa, pengurus Karang Taruna yang aktif di Posko Kecamatan Baamang.

Hingga hari ini kebakaran lahan masih terjadi di sejumlah lokasi di Kotawaringin Timur. Data BMKG Stasiun Haji Asan Sampit pada pukul 10.00 WIB menunjukkan kualitas udara Kota Sampit masih dalam kategori berbahaya dengan indeks pencemaran 410.11 mikrogram per meter kubik.