Tokoh agama diajak bantu cegah penularan HIV/AIDS

id hiv-aids,pemuka agama kalteng,cegah aids,Tokoh agama diajak bantu cegah penularan HIV/AIDS

Tokoh agama diajak bantu cegah penularan HIV/AIDS

Lokakerja dan pelatihan kepada tokoh agama terkait HIV-AIDS di Palangka Raya, Kamis (26/9/2019) (Foto/ANTARA/Rendhik Andika)

Palangka Raya (ANTARA) - Para tokoh agama dari berbagai latar belakang agama di Provinsi Kalimantan Tengah diajak membantu mencegah penularan HIV/AIDS di Provinsi setempat.

"Tokoh agama memiliki peran strategis di tengah masyarakat dan umat beragama. Maka kami harap tokoh agama ini turut menjadi penyuluh dan ikut serta dalam penanggulangan HIV-AIDS," kata Ketua Yayasan Harapan Taheta, Dedy di Palangka Raya, Kamis.

Untuk itu, pihaknya selaku yayasan yang bergerak di bidang kesehatan itu melaksanakan lokakarya dan pelatihan bertema kepedulian dalam mengurangi stigma dan diskriminasi dengan Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA) di Provinsi Kalimantan Tengah.

"Kegiatan ini diikuti sebanyak 50 peserta yang terdiri dari berbagai tokoh lintas agama," kata Dedy di sela acara yang digelar bersama Niwano Peace Foundation itu.

Ia mengatakan, saat ini masyarakat masih memiliki persepsi buruk terhadap penderita HIV-AIDS. Padahal, penularan virus menyebabkan penurunan kekebalan tubuh penderita itu hanya dapat terjadi dengan cara khusus.

Penularan virus itu melalui kontak cairan tubuh seperti darah, cairan vagina, cairan mani dan ASI. Penularan lainnya bisa lewat penggunaan jarum suntik yang tidak steril atau dipakai bergantian.

"Penularan ini sangat sulit terjadi. Tidak seperti penyakit lain misalnya TB yang dapat menular melalui udara," katanya.

Untuk itu, melalui acara itu diharapkan tokoh agama peserta acara dapat mengubah persepsi masyarakat terhadap ODHA.

"Selain itu tokoh agama ini kami harap juga mampu memberi pendampingan dari sisi agama bagi ODHA agar mereka mampu bangkit dan dapat kembali di tengah masyarakat," katanya.

Kristin Rosela dari Perkumpulan Konselor HIV-AIDS RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya mengatakan seorang konselor memiliki pengaruh besar dalam menyukseskan penanganan dan pendampingan ODHA.

Ia mengatakan konselor harus lebih mendukung dan membangun mental penderita agar tetap semangat hidup, dan juga membantu perawatan medis yang umum dilakukan. Selain itu, konselor juga akan memberi saran agar klien mendorong pasangan seksual untuk turut diperiksa.