Seorang warga di Kapuas bakar rumah sendiri
Kuala Kapuas (ANTARA) - Sebuah rumah di RT 04 Kelurahan Barimba, Kecamatan Kapuas Hilir, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah hangus terbakar dilalap si jago merah, pada Minggu (29/9) siang tepatnya pukul 13.00 WIB, diduga rumah tersebut dibakar oleh pemiliknya sendiri yang mengalami stres.
“Rumah ini milik Reples, yang bersangkutan membakar rumahnya sendiri tanpa ada penghuni di dalamnya,” kata Kapolsek Kapuas Hilir AKP Darwin di Kuala Kapuas, Minggu.
Berdasarkan informasi masyarakat yang bersangkutan dipekirakan berusia 45 tahun dan berada diluar menyaksikan rumah miliknya dilalap sijago merah.
Darwin menjelaskan terduga pembakar dalam keadaan stres, karena sudah dua kali pihaknya menyarankan kepada keluarga untuk membawanya ke rumah sakit Sambang Lihum Banjarmasin, Kalimantan Selatan, namun saran itu tampaknya diabaikan.
Atas musibah kebakaran itu, rumah yang berkonstruksi kayu ludes jadi arang beserta dengan isi didalamnya. Saat ini, ada satu unit kendaraan roda dua yang ikut terbakar, ada sebagian benih padi, serta peralatan ramah tangga lainnya juga turut terbakar.
Dampak dari kebakaran tersebut, rumah yang berada disebelahnya juga sebagian terbakar. Namun tak sampai ludes, karena belasan pemadam kebakaran dengan sigap memadamkannya sehingga api tidak meluas.
Saat ini Reples telah diamankan pihaknya ke Mapolsek Kapuas Hilir, untuk dilakukan pemeriksaan dan penyelidikan lebih lanjut atas peristiwa tersebut.
Sementara dari informasi yang dihimpun di lokasi kabakaran, Reples merupakan pegawai aktif bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (SDN) di wilayah setempat dan memiliki seorang istri dan dua anak. Saat kebakaran, istri dan anaknya berada di Banjarmasin.
“Waktu kebakaran, Reples berada diluar sembari menyaksikan rumahnya terbakar sambil memegang Alkitab ditanganya,” kata salah seorang tetangga bernama Mulyadi.
Menurutnya api diketahui berasal dari dalam rumah, tepatnya di tengah atau dalam kamar miliknya. Karena bangunan rumah rata-rata berkonstruksi kayu, sehingga api dengan cepat menjalar.
“Pertama saya lihat api itu sudah besar dibagian tengah tepatnya di dalam kamar lalu membesar. Kami tidak berani masuk ke rumah itu karena takut,” jelasnya.
Usai kejadian, polisi langsung memberikan garis polisi untuk dilakukan pemeriksaan dan penyelidikan atas peristiwa tersebut.
“Rumah ini milik Reples, yang bersangkutan membakar rumahnya sendiri tanpa ada penghuni di dalamnya,” kata Kapolsek Kapuas Hilir AKP Darwin di Kuala Kapuas, Minggu.
Berdasarkan informasi masyarakat yang bersangkutan dipekirakan berusia 45 tahun dan berada diluar menyaksikan rumah miliknya dilalap sijago merah.
Darwin menjelaskan terduga pembakar dalam keadaan stres, karena sudah dua kali pihaknya menyarankan kepada keluarga untuk membawanya ke rumah sakit Sambang Lihum Banjarmasin, Kalimantan Selatan, namun saran itu tampaknya diabaikan.
Atas musibah kebakaran itu, rumah yang berkonstruksi kayu ludes jadi arang beserta dengan isi didalamnya. Saat ini, ada satu unit kendaraan roda dua yang ikut terbakar, ada sebagian benih padi, serta peralatan ramah tangga lainnya juga turut terbakar.
Dampak dari kebakaran tersebut, rumah yang berada disebelahnya juga sebagian terbakar. Namun tak sampai ludes, karena belasan pemadam kebakaran dengan sigap memadamkannya sehingga api tidak meluas.
Saat ini Reples telah diamankan pihaknya ke Mapolsek Kapuas Hilir, untuk dilakukan pemeriksaan dan penyelidikan lebih lanjut atas peristiwa tersebut.
Sementara dari informasi yang dihimpun di lokasi kabakaran, Reples merupakan pegawai aktif bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (SDN) di wilayah setempat dan memiliki seorang istri dan dua anak. Saat kebakaran, istri dan anaknya berada di Banjarmasin.
“Waktu kebakaran, Reples berada diluar sembari menyaksikan rumahnya terbakar sambil memegang Alkitab ditanganya,” kata salah seorang tetangga bernama Mulyadi.
Menurutnya api diketahui berasal dari dalam rumah, tepatnya di tengah atau dalam kamar miliknya. Karena bangunan rumah rata-rata berkonstruksi kayu, sehingga api dengan cepat menjalar.
“Pertama saya lihat api itu sudah besar dibagian tengah tepatnya di dalam kamar lalu membesar. Kami tidak berani masuk ke rumah itu karena takut,” jelasnya.
Usai kejadian, polisi langsung memberikan garis polisi untuk dilakukan pemeriksaan dan penyelidikan atas peristiwa tersebut.