Peringati Hari Kesaktian Pancasila, Dandim Sampit ajak waspadai radikalisme

id Peringati Hari Kesaktian Pancasila, Dandim Sampit ajak waspadai radikalisme,Akhmad Safari,Kodim 1015 Sampit,Kotim,Kotawaringin Timur,Sampit

Peringati Hari Kesaktian Pancasila, Dandim Sampit ajak waspadai radikalisme

Dandim 1015/Sampit Letkol CZI Akhmad Safari didampingi Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur Halikinnor menyerahkan hadiah kepada pemenang sejumlah lomba, usai peringatan Hari Kesaktian Pancasila, Selasa (1/10/2019). ANTARA/Norjani

Sampit (ANTARA) - Komandan Kodim 1015/Sampit Kalimantan Tengah Letkol CZI Akhmad Safari mengajak masyarakat untuk selalu mewaspadai radikalisme dan kelompok yang mencoba merongrong ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Kami meminta masyarakat waspada dan segera melaporkan kepada aparat jika mengetahui ada indikasi radikalisme. Dengan begitu kita bisa mengambil langkah cepat untuk menanggulanginya," kata Akhmad Safari di Sampit, Selasa.

Harapan itu disampaikan Akhmad Safari usai memimpin upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di halaman kantor Bupati Kotawaringin Timur. Turut hadir Sekretaris Daerah Halikinnor, Kapolres AKBP Mohammad Rommel dan pejabat lainnya.

Ancaman dan gangguan terhadap ideologi dan Negara Kesatuan Republik Indonesia harus selalu diwaspadai. Pemerintah dan masyarakat harus bersama-sama membentengi diri dari potensi masuknya berbagai bentuk paham radikal yang bisa memperbaharui masyarakat.

Pancasila dinilai sangat tepat bagi Indonesia yang merupakan negara dengan masyarakatnya yang heterogen. Hingga saat ini rakyat Indonesia tetap kuat dan bersatu dengan memegang teguh Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi semangat pemersatu.

Akhmad Safari menilai kesadaran masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, makin meningkat. Karena itu dia yakin masyarakat bisa membentengi diri dari pengaruh hal-hal negatif, termasuk pengaruh radikalisme.

"Saya rasa masyarakat mengerti cara membentengi diri dari kelompok radikal yang ingin mengganti ideologi negara. Kelompok radikal memiliki pandangan berbeda dengan ideologi negara kita. Sejauh ini yang kami pantau, tidak ada radikalisme di Kotawaringin Timur," tegas Akhmad Safari.

Sementara itu, peringatan Hari Kesaktian Pancasila menjadi momentum bagi seluruh masyarakat, terlebih generasi muda untuk meneguhkan hati bahwa Pancasila adalah satu-satunya dasar negara. Pancasila menjadi pedoman dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Seperti diketahui, peringatan Hari Kesaktian Pancasila merujuk pada peristiwa Gerakan 30 September 1965(G30S), yakni sebuah gerakan menggulingkan pemerintahan Presiden Soekarno dan mengubah Indonesia dari negara berdasarkan Pancasila menjadi negara komunis.

Ada tujuh pahlawan yang gugur dalam peristiwa penculikan dan pembunuhan tersebut. Tujuh pahlawan dibunuh dan jenazahnya ditemukan di lubang yang disebut Lubang Buaya.

Mereka adalah Letnan Jenderal Anumerta Ahmad Yani, Mayor Jenderal Raden Soeprapto, Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono, Mayor Jenderal Siswondo Parman, Brigadir Jenderal Donald Isaac Panjaitan, Brigadir Jenderal Sutoyo Siswodiharjo dan Lettu Pierre Andreas Tendean.

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila diharapkan dapat memupuk dan meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap tanah air sehingga memunculkan tekad kuat dalam membela keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.