Kwarda Kalteng bantu peserta didik pasca libur akibat kabut asap

id Kwarda Kalteng, Yulistra ivo sugianto sabran, tp pkk kalteng, palangka raya, kalteng, kalimantan tengah, dbd, asupan, kabut asap, karhutla, kebakaran

Kwarda Kalteng bantu peserta didik pasca libur akibat kabut asap

Ketua Kwartir Daerah Pramuka Kalteng Yulistra Ivo Sugianto Sabran (batik merah) bersama pengurus pramuka lainnya berkunjung ke TK Perwanida 1 Kota Palangka Raya, Senin, (7/10/19). (ANTARA/Adi Wibowo)

Palangka Raya (ANTARA) - Kwartir Daerah (Kwarda) Pramuka Provinsi Kalimantan Tengah membagikan asupan tambahan berupa susu 'ultra high temperature' atau UHT kepada peserta didik di sejumlah TK di Kota Palangka Raya.

"Pembagian itu, bertujuan untuk memperbaiki asupan peserta didik, pasca terjadinya bencana kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Palangka Raya dan sekitarnya," katanya, Senin.

Terlebih akibat kondisi tersebut, setiap sekolah harus diliburkan sesuai arahan dari Dinas Pendidikan di masing-masing wilayah. Sehingga untuk memacu semangat para peserta didik, pihaknya pun sengaja memberikan bantuan asupan tersebut.

Pada kegiatan itu, pihaknya didukung sejumlah organisasi pemerintah daerah, meliputi Badan Penanggulangan Bencana, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan kota maupun provinsi, serta Kantor Kementerian Agama setempat.

Pihaknya juga membagikan ratusan bingkisan pada enam sekolah TK di Palangka Raya, dalam kegiatan pesta siaga yang digagas kwarda setempat. Bingkisan yang dibagikan berisi buku gambar, krayon serta makanan ringan.

"Selain pemberian asupan seperti makanan kepada peserta didik maupun ibu hamil, juga ada pemberian masker kepada anak-anak. Tujuannya agar mereka mengetahui cara menggunakan masker, saat kabut asap akibat karhutla terjadi," terangnya.

Lebih lanjut, istri Gubernur Kalteng Sugianto Sabran itu juga meminta kepada para guru yang mengajar di TK, bisa lebih sigap dan berpartisipasi menjaga lingkungan sekolah, agar terhindar dari penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Karena apabila tidak diperhatikan, peserta didik rawan menjadi korban gigitan nyamuk DBD yang kapan saja, bisa berkembang biak di lokasi lembab yang berada di sekolah.

"Saya harapkan semua warga sekolah bisa menjaga kebersihan, sehingga nyamuk DBD tidak bisa berkembang biak," tandasnya.

Adapun yang harus diperhatikan saat intensitas hujan sudah mulai meningkat, yakni tempat-tempat yang bisa menjadi penampungan air, agar tidak bisa menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.