Penyebab terbakarnya dua rumah warga Ampah belum diketahui

id Bartim, barito timur, ampah, tamiang layang, kebakaran, api, si jago merah, ludes terbakar, damkar

Penyebab terbakarnya dua rumah warga Ampah belum diketahui

Anggota damkar Sabilal Mujahidin bersama damkar pemda unit Ampah dan relawan bersama masyarakat, saat memadamkan api di Kelurahan Ampah Kota, Kecamatan Dusun Tengah, Barito Timur, Sabtu, (12/10/2019) malam. (ANTARA/Dokumentasi Pribadi)

Tamiang Layang (ANTARA) - Dua rumah warga Kelurahan Ampah Kota, Kecamatan Dusun Tengah, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah ludes terbakar pada Sabtu (12/10) malam sekitar pukul 22.30 WIB.

Kapolres Barito Timur AKBP Zulham Effendy melalui Kapolsek Dusun Tengah Iptu M Syafuan Nor membenarkan kejadian tersebut dan telah dilakukan penyelidikan.

"Yang terbakar dua buah rumah milik warga, yakni Said dan Bani di Kelurahan Ampah Kota, tepatnya di belakang SD Negeri 4 Ampah Kota," katanya saat dihubungi dari Tamiang Layang, Minggu.

Dari keterangan saksi-saksi sementara, asal api belum diketahui secara pasti. Saat ini masih dilakukan pengumpulan bahan-bahan dan keterangan, serta olah tempat kejadian perkara.

Sementara itu, Anggota BPK Sabilah Mujahidin Ampah Halid Abdillah (38) menambahkan, informasi kebakaran pihaknya terima sekitar pukul 22.35 WIB.

"Kami langsung mengumpulkan anggota dan menuju lokasi kebakaran untuk memadamkan api," tegasnya.

Sesampainya di lokasi kebakaran, api sudah membesar. Maka dilakukan blokade atau pengepungan penyiraman titik api agar tidak menjalar ke rumah warga lainnya.

Setelah dilakukan pengepungan penyiraman, anggota damkar dari Sabilal Mujahidin bersama damkar pemda unit Ampah, serta relawan bersama masyarakat memadamkan api.

Dalam waktu sekitar 30 menit, api akhirnya dapat dipadamkan hingga dilakukan pendinginan pada puing-puing api dan sisa kebakaran lainnya.

Kerugian material akibat kebakaran diperkirakan mencapai ratusan juta, sebab pemiliknya tidak sempat mengangkut dan menyelamatkan barang-barang berharga di dalam rumahnya.