Jangan takut menghadapi perkembangan teknologi, kata Gubernur Kalteng

Nanga Bulik (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran pada Minggu (27/10) malam menegaskan, para pemuda harus terus berpacu dalam berbagai hal positif dan tidak perlu takut terhadap perkembangan maupun kemajuan teknologi seiring berjalannya waktu.

"Dalam perkembangan teknologi saat ini, ada hal positif dan negatif yang kita temukan. Jadi setiap orang harus selektif, yakni dengan mengambil nilai positif dan membuang nilai negatifnya," katanya di Nanga Bulik.

Sebab teknologi memiliki peranan penting dalam menentukan kemajuan pada berbagai sektor. Apalagi dalam persaingan di tingkat internasional, jika hendak menguasai dunia tentunya harus mampu memanfaatkan teknologi dengan baik.

Sugianto menyebut, untuk bisa memanfaatkan teknologi dengan baik, hal utama yang harus dilakukan pemprov maupun pemkab dan pemkot di Kalteng, yakni meningkatkan kualitas sumber daya manusia atau SDM.

"Sebab SDM merupakan faktor utama pemanfaatan teknologi bisa dilakukan dengan baik. Selain itu, jika kualitas SDM di Kalteng sudah baik, maka kita tak perlu khawatir dalam menghadapi persaingan dalam segala hal," tegasnya.

Untuk itulah momentum peringatan Hari Sumpah Pemuda harus bisa dimanfaatkan, sebagai pemacu semangat untuk meningkatkan kualitas diri, utamanya generasi muda di Kalteng guna menyongsong perubahan dan menghadapi persaingan global di era revolusi industri 4.0.

Dalam hal ini pemprov juga tidak akan tinggal diam, diantaranya melalui berbagai program dan kegiatan yang telah disusun pada sektor pendidikan. Sugianto menegaskan, pendidikan menjadi salah satu prioritas pembangunan di Kalteng, selain infrastruktur, kesehatan dan ekonomi dalam arti luas.

"Kedepan sektor pendidikan akan kami perkuat lagi, dengan pengalokasian anggaran yang lebih ditingkatkan. Hal itu sengaja kami lakukan demi mewujudkan SDM Kalteng yang unggul dan siap bersaing," jelasnya.

Hal itu juga sesuai keinginan Presiden Joko Widodo, yakni mewujudkan SDM unggul demi kemajuan Indonesia. Bahkan rencananya pada tahun 2021 mendatang, pemprov berencana mengalokasikan anggaran daerah dengan porsi antara 30-35 persen untuk bidang pendidikan.