Harga minyak turun setelah naik empat kali berturut-turut

id Harga minyak, minyak dunia, minyak mentah

Harga minyak turun setelah naik empat kali berturut-turut

Ilustrasi: Pengeboran minyak lepas pantai (Antaranews/moneycontrol.com)

New York (ANTARA) - Harga minyak turun pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), mengakhiri kenaikan empat sesi berturut-turut pekan lalu, karena pasar mempertimbangkan sisi penawaran pasar minyak mentah global.

Patokan AS, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember turun 0,85 dolar AS menjadi menetap pada 55,81 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, patokan internasional, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Desember turun 0,45 dolar AS menjadi ditutup pada 61,57 dolar per barel di London ICE Futures Exchange.

Baca juga: Dikabarkan seorang petugas operator tewas akibat kebakaran pipa minyak

Stok minyak mentah Amerika Serikat diperkirakan meningkat sekitar 700.000 barel dalam sepekan yang berakhir pada 25 Oktober, menurut sebuah jajak pendapat terbaru oleh Reuters.

Sementara itu, para investor telah menilai berita dan informasi yang menawarkan petunjuk untuk keputusan-keputusan yang akan dibuat Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya dalam pertemuan kebijakan mendatang yang dijadwalkan 5-6 Desember.

Baca juga: Pipa Pertamina di pinggir Tol Padalarang-Buah Batu terbakar

"Penurunan aktivitas pengeboran (AS) tidak tercermin dalam pertumbuhan produksi yang lebih rendah, tetapi ini mungkin hanya masalah waktu," kata Carsten Fritsch, seorang analis komoditas di Commerzbank Research, dalam sebuah catatan pada Senin (28/10/2019).

Produksi minyak Amerika Serikat sebagian besar akan mempengaruhi berapa banyak produksi OPEC dan sekutunya akan memutuskan untuk memangkas, menurut Fritsch.

Harga minyak memperpanjang kenaikannya pada akhir perdagangan Jumat (25/10/2019) mencatat kenaikan empat sesi berturut-turut karena kekhawatiran atas ketatnya pasokan melebihi kecemasan permintaan yang lebih lemah.

Dengan tanda-tanda meredanya ketegangan perdagangan global, "perhatian sedang difokuskan pada pasokan lagi, yang agak ketat pada kuartal saat ini," kata Carsten Fritsch.


Baca juga: Penghapusan minyak goreng curah dapat penolakan dari warga