WhatsApp tuntut perusahaan Israel karena diduga mata-matai ponsel

id WhatsApp,pengawas Israel NSO Group,WhatsApp tuntut perusahaan Israel karena diduga mata-matai ponsel

WhatsApp tuntut perusahaan Israel karena diduga mata-matai ponsel

Ilustrasi WhatsApp (pixabay/creative commons)

Jakarta (ANTARA) - WhatsApp menuntut perusahaan pengawas Israel NSO Group karena mencurigai firma tersebut membantu pemerintah memata-matai 1.400 perangkat milik 1.400 pengguna aplikasi perpesanan tersebut di empat benua.

WhatsApp, seperti diberitakan Reuters, memasukkan berkas tuntutan ke pengadilan federal di San Francisco, Amerika Serikat, mereka menuduh NSO membantu pemerintah meretas perangkat di 20 negara. Saat ini baru Meksiko, Bahrain dan Uni Emirat Arab yang teridentifikasi peretasan tersebut.

Baca juga: WhatsApp Business segera bawa fitur katalog ke Indonesia

Peretasan tersebut menargetkan 100 masyarakat sipil, termasuk diantaranya diplomat, opisisi politik, pejabat senior pemerintahan hingga jurnalis.

Serangan tersebut menyalahgunakan sistem panggilan video WhatsApp untuk mengirim malware ke sejumlah perangkat. Malware tersebut dapat digunakan oleh klien NSO, diantaranya pemerintah dan lembaga intelijen, untuk memata-matai ponsel pengguna dan melihat aktivitas.

NSO dalam keterangan tertulis membantah tuduhan tersebut.

Baca juga: Fitur baru dari WhatsApp untuk pengguna iPhone

"Dalam pernyataan sekuat mungkin, kami membantah tuduhan tersebut dan akan melawan dengan keras," kata NSO.

NSO menyatakan mereka menyediakan teknologi kepada lembaga intelijen pemerintah dan penegah hukum berlisensi untuk "memerangi terorisme dan tindak kriminal serius".

WhatsApp, yang digunakan sekitar 1,5 miliar pengguna di seluruh dunia, disebut-sebut memiliki keamanan yang paling tinggi, salah satunya pesan dienkripsi end-to-end agar tidak bisa dilihat oleh pihak ketiga maupun WhatsApp sendiri.

Baca juga: Mulai Februari 2020, iOS dan Android lama tak bisa pakai WhatsApp

Baca juga: WhatsApp kembangkan fitur pesan temporer

Baca juga: Telegram dan penggunanya mencibir WhatsApp terkait berbagi file