Panen padi perdana di lahan rawa gambut Palangka Raya

id Pemprov kalteng, kalteng, kalimantan tengah, sugianto sabran, panen perdana, padi, lumbung padi, penyangga nasional, lahan rawa gambut, ciherang

Panen padi perdana di lahan rawa gambut Palangka Raya

Gubernur Kalteng Sugianto Sabran bersama para pejabat dari berbagai instansi melakukan panen padi perdana di lahan rawa gambut di Kelurahan Tanjung Pinang, Kecamatan Pahandut, Palangka Raya, Minggu, (3/11/2019). (ANTARA/Muhammad Arif Hidayat)

Palangka Raya (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran, melakukan panen padi perdana di lahan rawa gambut milik Gapoktan Mekar Jaya di Kelurahan Tanjung Pinang, Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya pada Minggu (3/11).

"Ini sebagai upaya pemerintah daerah untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan gambut, agar menjadi lahan produktif untuk ditanami padi," kata Sugianto.

Selain panen padi perdana, juga dilakukan tanam dan olah padi, bersama Komandan Korem 102 Panju Panjung, Wakil Wali Kota Palangka Raya, kepala organisasi perangkat daerah, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP), serta kelompok tani dan masyarakat.

Sugianto menyebut, panen perdana itu sebagai bukti bahwa pengelolaan lahan gambut di Kalteng sangat memungkinkan dan potensial untuk dikembangkan. Ia pun telah meminta kepada Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) provinsi untuk fokus mengembangkannya.

"Gambut di sekitar Palangka Raya tidak terlalu dalam, antara 60 sentimeter hingga 1 meter. Itu harusnya sebagai peluang untuk pengembangan kawasan pertanian, seperti halnya yang dilakukan disini," jelasnya.

Pihaknya terus mendorong masyarakat, untuk terlibat dan turut mengembangkan pertanian di Kalteng. Dalam hal itu, pemda siap membantu mereka melalui penyediaan bibit, pupuk, serta berbagai jenis alat pertanian.

Kepala Dinas TPHP Kalteng Sunarti menuturkan, setelah dilakukan pemetaan oleh pihaknya meski lahan pada kawasan tersebut marginal, hasilnya sudah cukup baik. Hasilnya yaitu 4,9-5,5 ton per hektare gabah kering panen.

"Adapun yang siap dipanen adalah sebanyak empat hektare dari total hamparan sebanyak 50 hektare," jelasnya.

Padi yang ditanam di wilayah setempat adalah jenis bibit unggul Ciherang. Penggunaan bibit tersebut, diharapkan mampu dilaksanakannya panen hingga dua kali dalam satu tahunnya.

Sunarti menyebut, upaya ini juga sebagai langkah meningkatkan indeks pertanaman dimulai dari satu menjadi dua, hingga dua menjadi tiga. Hingga pada akhirnya Kalteng bisa menjadi penyangga pangan nasional.