Kuala Pembuang (ANTARA) - Bupati Seruyan, Kalimantan Tengah Yulhaidir menghadiri sekaligus bertindak sebagai pembicara pada The 17 th Annual Roundtable Conference on Sustainable Palm Oil 2019 di Bangkok, bertempat di Thai Chitlada Ballroom. Selasa (6/11).
"Dalam forum itu saya memperkenalkan Seruyan, kepada tamu undangan yang rata-rata dihadiri pihak luar negeri, baik dari letak geografisnya serta potensi-potensi yang dimiliki," katanya saat dihubungi dari Kuala Pembuang, Rabu.
Kemudian, dirinya juga menyampaikan mengenai hal-hal yang perlu diketahui berbagai pihak, utamanya penerapan sertifikasi yurisdiksi yang akan membawa Seruyan bertransisi ke arah pengelolaan kelapa sawit keberlanjutan.
Apalagi dengan kehadiran perusahaan besar kelapa sawit di Seruyan banyak menyerap tenaga kerja, sehingga sedikit banyaknya kesejahteraan masyarakat semakin meningkat.
"Perlu juga kami informasikan bahwa seluruh perkebunan di Seruyan memiliki High Consevation Value (HCV) dengan luasan 10 persen dari lahan bahkan ada yang lebih luas lagi," ungkapnya.
Ia menambahkan, dalam acara tersebut dua koperasi swadaya sawit di Seruyan mendapatkan sertifikat RSPO atas usaha perkebunan sawit berkelanjutan. Semoga hal ini semakin membawa Seruyan semakin maju dan masyarakat sejahtera.
Namun, harga kepala sawit ditingkat petani mengalami penurunan dan juga daya beli masyarakat turun, sehingga sangat berdampak signifikan terhadap ekonomi maupun daya beli masyarakat di daerah perkebunan.
Pihaknya terus berupaya dan berharap, agar harga kelapa sawit kembali meningkat, sehingga kondisi perekonomian semakin membaik.
Bupati Seruyan jadi pembicara di forum internasional
Bupati Seruyan Yulhaidir menghadiri sekaligus menjadi pembicara pada The 17 th Annual Roundtable Conference on Sustainable Palm Oil 2019 di Bangkok, Thailand, Selasa, (5/11/2019). (ANTARA/Dokumentasi Pribadi)
