Pangkalan Bun (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat baru saja meresmikan sekretariat sistem layanan dan rujukan terpadu (SLRT) yang diberi nama SLRT Nurani untuk membantu dan memfasilitasi masyarakat penyandang masalah kesejahteraan sosial.
"SLRT ini merupakan salah satu bukti nyata dalam realisasi visi misi pemerintahan pasangan Nurani (Nurhidayah-Ahmadi Riansyah) dalam lima tahun memimpin Kotawaringin Barat untuk menekan angka kemiskinan di kabupaten Kotawaringin Barat yang kita cintai ini," kata Bupati Kotawaringin Barat Nurhidayah di Pangkalan Bun, Rabu.
Kepala Dinas Sosial Kotawaringin Barat Akhmad Yadi menjelaskan, SLRT Nurani merupakan SLRT pertama di Provinsi Kalimantan Tengah.
"SLRT Nurani ini adalah terobosan dalam peningkatan layanan di bidang kesejahteraan sosial bagi masyarakat miskin dan rentan miskin di Kotawaringin Barat" ucap Yadi.
Yadi menuturkan, untuk melaksanakan SLRT tersebut pihaknya telah mendirikan sekretariat SLRT Nurani bertempat di Kantor Dinas Sosial.
SLRT Nurani ini merupakan wadah atau tempat bagi masyarakat Kotawaringin Barat untuk menyalurkan keluhan terhadap jaminan dan perlindungan sosial serta penanggulangan kemiskinan.
SLRT Nurani menampung keluhan masyarakat, kemudian memfasilitasi meneruskan keluhan-keluhan masyarakat tersebut ke program-program pemerintah pusat dan daerah yang dikelola dan disediakan oleh satuan organisasi perangkat daerah. Petugas dari LSRT Nurani akan memantau dan memastikan keluhan masyarakat tersebut telah ditangani dengan baik.
Yadi menyebutkan walaupun sekretariat SLRT Nurani baru dioperasionalkan dua bulan terakhir dengan fasilitasnya juga masih terbatas dan sederhana. Meski begitu, respons masyarakat sangat positif, terlihat dari jumlah keluhan masyarakat yang diterima sebanyak 500 keluhan.
Keluhan-keluhan tersebut terutama yang berhubungan dengan jaminan dan perlindungan sosial di bidang kesehatan, pendidikan dan masalah sosial ekonomi lainnya.
Selain peresmian SLRT Nurani, pada waktu bersamaan Dinas Sosial Kobar juga menyerahkan alat bantu bagi disabilitas berupa lima buah kursi roda, lima buah alat bantu dengar, tiga pasang tongkat.
Selain itu, bantuan bagi lanjut usia untuk 40 lansia yakni setiap lansia menerima bantuan sosial sebesar Rp200.000 setiap bulannya selama satu tahun. Ada pula bantuan asistensi untuk penyandang disabilitas untuk sembilan orang dengan bantuan sosial perorangan sebesar Rp300.000 setiap bulannya selama satu tahun.
