Pemkab manfaatkan CSR buka keterisolasian di Kotawaringin Barat

id kalimantan tengah,kalteng,kabupaten kotawaringin barat,kobar,bupati kobar,Nurhidayah

Pemkab manfaatkan CSR buka keterisolasian di Kotawaringin Barat

Bupati Kobar Nurhidayah (kiri dua) dan Wakil Bupati Ahmadi Riansyah beserta rombongan saat meninjau salah satu ruas jalan penghubung antar desa yang di bangun melalui pola konsorsium program CSR di Kecamatan Arut Utara, belum lama ini. (ANTARA/Hendri Gunawan)

Pangkalan Bun, Kobar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir terus maksimalkan pemanfaatan program Corporate Social Responsibility sejumlah perusahaan besar swasta dalam membuka keterisolasian di wilayah setempat. 

Terobosan mempercepat kemajuan pembangunan coba dilakukan dengan menggandeng serta mengajak keterlibatan PBS perkebunan dan pertambangan serta kehutanan, kata Bupati Kotawaringin Barat Nurhidayah di Pangkalan Bun, Kamis.

"Dana APBD yang dimiliki Pemkab kan sangat sangat terbatas. Tapi, saya bersama Wakil Bupati Ahmadi Riansyah menginginkan percepatan pembangunan di bidang infrastruktur. 

Dikatakan, dari program CSR tersebut, saat ini Pemkab dan pihak perusahaan telah membuka keterisolasian wilayah dengan membuka akses jalan antar desa ke desa yang ada di Kecamatan Arut Utara.

Selain itu, membuka akses jalan Desa Sebuai, Desa Sekonyer dan Desa Teluk Pulai yang ada di Kecamatan Kumai, serta membuka jalan dari Desa Rungun, Desa Lalang, dan Desa Batu Kotam yang tembus ke salah satu ruas jalan di Kabupaten Lamandau, dan Kabupaten Sukamara.

Baca juga: Pemkab Kobar dirikan sekretariat SLRT fasilitasi penyandang masalah sosial

Terpisah, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kotawaringin Barat Juni Gultom mengungkapkan, tahap pertama program konsorsium disepakati pembukaan jalan penghubung sepanjang 70 Kilometer yang di kerjakan pada pertengahan tahun 2017.

"Konsorsium tahap kedua yang dikerjakan tahun 2018 mencapai 170 kilometer dan tahap ke tiga disepakati 175 kilometer," kata dia.

Lebih jauh Gultom menjelaskan, jika  perkilometer pembangunan jalan tersebut memakan anggaran Rp500 juta, maka ada miliar rupiah dari partisipasi pihak swasta untuk membuka keterisolasian daerah. Dengan begitu target RPJMD Pemkab Kobar hampir semua desa di Kobar dapat terintegrasi dengan akses yang baik.

Kecuali desa desa yang memang terdapat hambatan geografis, atau hambatan ketentuan seperti di Desa Teluk Pulai yang merupakan kawasan TNTP, dan KM 25 dari Rangda ke Jalan Kolam yang terhambat status kawasan.

Baca juga: Kobar dapat jatah 141 formasi penerimaan CPNS

Baca juga: Penguatan tim Yustisi Kobar untuk tingkatkan PAD