Cegah konflik, Polda Kalteng kirim 100 personel ke Bartim
Tamiang Layang (ANTARA) - Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah mengirim 100 personel atau sebanyak satu Satuan Setingkat Kompi (SSK) ke Polres Barito Timur, pasca aksi damai yang dilakukan ratusan masyarakat selaku pemilik angkutan dan karyawan perusahaan PT Senamas Energindo Mineral dan PT Rimau Elektrik Mining.
Kapolres Barito Timur AKBP Zulham Effendy di Tamiang Layang, Minggu mengatakan, Polres Barito Timur juga mendapat tambahan anggota Brimob Polda Kalteng di luar anggota Sabhara.
"Peningkatan pengamanan dilakukan untuk mencegah terjadinya gesekan di tengah masyarakat," kata Zulham di sela kegiatan kerjanya.
Pihaknya melakukan upaya preventif yaitu sambang, kemudian penyuluhan kepada masyarakat untuk dapat menyikapi situasi yang ada di wilayah Barito Timur, khususnya di jalan angkutan batu bara eks pertamina.
Upaya preventif juga dilakukan sebagai upaya pencegahan. Personel dari Polri tersebut melakukan patroli untuk memastikan, tidak adanya masyarakat terganggu akibat adanya penutupan jalan oleh kelompok atau pihak tertentu.
Baca juga: PT Patra Jasa kembali tutup akses jalan eks Pertamina
Baca juga: DPRD Barito Timur upayakan solusi polemik jalan eks Pertamina
Personel Ditsabhara dan Brimob Polda Kalteng dibagi menjadi beberapa regu, untuk melakukan patroli secara bergantian. Selain itu, juga dilakukan penempatan beberapa anggota di lokasi penutupan jalan di Desa Jaweten, Kecamatan Dusun Timur.
"Personel yang ada dilokasi sifatnya memantau situasi dan kondisi. Jika berpotensi adanya gejolak di masyarakat atau akan terjadi sesuatu yang membahayakan, maka akan langsung melaporkan ke satuan atas yaitu Polres Bartim," tegasnya.
Setelah mendapat laporan terkait situasi dan kondisinya, regu yang berada di Polres Barito Timur langsung turun ke lapangan, guna melakukan antisipasi gejolak masyarakat maupun konflik sosial.
Baca juga: DPRD Barito Timur serap informasi terkait polemik jalan eks Pertamina
Baca juga: Pemprov Kalteng turun tangan selesaikan polemik jalan eks Pertamina
Ditegaskan Zulham, pasca adanya gejolak terkait penggunaan jalan eks pertamina, situasi wilayah Barito Timur saat ini masih kondusif.
Mantan Kapolsek Pulogadung itu juga menegaskan, bahwa posisi Polri, terutama Polres Barito Timur berada ditengah-tengah antara PT Patra Jasa selaku anak perusahaan PT Pertamina dengan PT SEM.
"Posisi kami jelas sampai saat ini ada ditengah-tengah masalah antara PT Patra Jasa anak perusahaan PT Pertamina dengan perusahaan lain. Tapi kalau ada permasalahan hukum disana polisi berada di garda terdepan," jelasnya.
Jebolan Akpol tahun 2000 itu juga mengimbau kepada masyarakat, untuk melihat permasalahan dengan cermat, artinya bukan hanya permasalahan antara perusahaan dengan masyarakat, namun juga terkait permasalahan masyarakat dengan masyarakat.
"Saya tidak mau masyarakat di Barito Timur terbawa dengan suasana yang tidak kondusif yang nantinya akan ada perpecahan diantara mereka. Polri dan dibantu TNI akan tetap menjaga situasi agar tetap aman dan kondusif," demikian Zulham.
Baca juga: Lima perusahaan tambang di Bartim gotong royong perbaiki jalan eks pertamina
Baca juga: Jalan eks pertamina tidak laik dijadikan jalan khusus pertambangan di Bartim
Baca juga: Polemik jalan eks Pertamina di Bartim berisiko sengketa, ini alasan legislator
Kapolres Barito Timur AKBP Zulham Effendy di Tamiang Layang, Minggu mengatakan, Polres Barito Timur juga mendapat tambahan anggota Brimob Polda Kalteng di luar anggota Sabhara.
"Peningkatan pengamanan dilakukan untuk mencegah terjadinya gesekan di tengah masyarakat," kata Zulham di sela kegiatan kerjanya.
Pihaknya melakukan upaya preventif yaitu sambang, kemudian penyuluhan kepada masyarakat untuk dapat menyikapi situasi yang ada di wilayah Barito Timur, khususnya di jalan angkutan batu bara eks pertamina.
Upaya preventif juga dilakukan sebagai upaya pencegahan. Personel dari Polri tersebut melakukan patroli untuk memastikan, tidak adanya masyarakat terganggu akibat adanya penutupan jalan oleh kelompok atau pihak tertentu.
Baca juga: PT Patra Jasa kembali tutup akses jalan eks Pertamina
Baca juga: DPRD Barito Timur upayakan solusi polemik jalan eks Pertamina
Personel Ditsabhara dan Brimob Polda Kalteng dibagi menjadi beberapa regu, untuk melakukan patroli secara bergantian. Selain itu, juga dilakukan penempatan beberapa anggota di lokasi penutupan jalan di Desa Jaweten, Kecamatan Dusun Timur.
"Personel yang ada dilokasi sifatnya memantau situasi dan kondisi. Jika berpotensi adanya gejolak di masyarakat atau akan terjadi sesuatu yang membahayakan, maka akan langsung melaporkan ke satuan atas yaitu Polres Bartim," tegasnya.
Setelah mendapat laporan terkait situasi dan kondisinya, regu yang berada di Polres Barito Timur langsung turun ke lapangan, guna melakukan antisipasi gejolak masyarakat maupun konflik sosial.
Baca juga: DPRD Barito Timur serap informasi terkait polemik jalan eks Pertamina
Baca juga: Pemprov Kalteng turun tangan selesaikan polemik jalan eks Pertamina
Ditegaskan Zulham, pasca adanya gejolak terkait penggunaan jalan eks pertamina, situasi wilayah Barito Timur saat ini masih kondusif.
Mantan Kapolsek Pulogadung itu juga menegaskan, bahwa posisi Polri, terutama Polres Barito Timur berada ditengah-tengah antara PT Patra Jasa selaku anak perusahaan PT Pertamina dengan PT SEM.
"Posisi kami jelas sampai saat ini ada ditengah-tengah masalah antara PT Patra Jasa anak perusahaan PT Pertamina dengan perusahaan lain. Tapi kalau ada permasalahan hukum disana polisi berada di garda terdepan," jelasnya.
Jebolan Akpol tahun 2000 itu juga mengimbau kepada masyarakat, untuk melihat permasalahan dengan cermat, artinya bukan hanya permasalahan antara perusahaan dengan masyarakat, namun juga terkait permasalahan masyarakat dengan masyarakat.
"Saya tidak mau masyarakat di Barito Timur terbawa dengan suasana yang tidak kondusif yang nantinya akan ada perpecahan diantara mereka. Polri dan dibantu TNI akan tetap menjaga situasi agar tetap aman dan kondusif," demikian Zulham.
Baca juga: Lima perusahaan tambang di Bartim gotong royong perbaiki jalan eks pertamina
Baca juga: Jalan eks pertamina tidak laik dijadikan jalan khusus pertambangan di Bartim
Baca juga: Polemik jalan eks Pertamina di Bartim berisiko sengketa, ini alasan legislator