Teknologi dapat atasi kesenjangan pendidikan

id Sherpa g20, pendidikan, teknologi, kesenjangan pendidikan

Teknologi dapat atasi kesenjangan pendidikan

Pertemuan Sherpa G20 yang membahas mengenai peningkatan sumber daya manusia melalui sektor pendidikan di Riyadh, Arab Saudi, 4 hingga 5 Desember. (dok pri)

Jakarta (ANTARA) - Deputi Menko Perekonomian Bidang Kerja Sama Ekonomi Internasional Rizal Affandi Lukman mengatakan teknologi dapat mengatasi kesenjangan yang terjadi di sektor pendidikan.

Kita perlu memanfaatkan teknologi untuk mengatasi kesenjangan akses terhadap ilmu pengetahuan. Kita harus memastikan tidak adanya, kesenjangan pendidikan di tengah masyarakat, terutama antara penduduk kota dan desa, Timur dan Barat, ujar Rizal dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam pertemuan Sherpa G20 yang berlangsung di Riyadh, Arab Saudi, pada 4 hingga 5 Desember 2019.

Dalam kesempatan itu, delegasi Indonesia menyampaikan bahwa pengembangan sumber daya manusia (SDM) menjadi salah satu kunci pendorong
pertumbuhan ekonomi.

Untuk itu, sektor pendidikan perlu mendapat perhatian khusus dari G20. Hal itu sejalan dengan Presidensi Arab Saudi yang menempatkan isu pendidikan sebagai salah satu prioritas utama G20 dibawah keketuaannya.

Isu pendidikan, ujar dia merupakan isu sentral bagi transformasi ekonomi Indonesia, karena pengembangan SDM tidak dapat dilepaskan dari peran pendidikan.

Pada era digital, pemerintah harus mampu memanfaatkan kehadiran teknologi untuk menjadi sistem baru metode pembelajaran dan instrumen
untuk mengatasi kesenjangan akses terhadap pendidikan.

Serta meningkatkan kapasitas SDM melalui pendidikan juga memerlukan kolaborasi antara industri, lembaga pendidikan, dan pemerintah, terang dia.

Pada pertemuan tersebut, Indonesia turut mendorong G20 untuk meningkatkan kerja sama yang lebih konkret di sektor ekonomi digital.

Secara spesifik, Rizal meminta agar G20 dapat mendukung inisiatif Inclusive Digital Economy Accelerator (IDEA Hub) yang merupakan gagasan Indonesia di bawah Pokja Ekonomi Digital G20.

IDEA Hub merupakan platform digital yang memungkinkan negara dan pelaku ekonomi digital di G20 saling berbagi pengalaman dalam memanfaatkan teknologi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan mengatasi kesenjangan pendapatan.

Pertemuan tersebut mengusung tema "Realizing Opportunities of the 21st Century for All" dengan fokus pada tiga pilar utama, yakni pemberdayaan (khususnya pemberdayaan perempuan dan pemuda), upaya menjaga planet bumi (termasuk melalui energi bersih dan berkelanjutan), dan "Shaping New Frontiers" (melalui pemanfaatan teknologi untuk pembangunan).

Pemerintah Arab Saudi mengambil alih Presidensi G20 dari Pemerintah Jepang pada November 2019 dan akan menyelenggarakan KTT G20 pada tanggal 21 hingga 22November 2020 di Riyadh.