Jakarta (ANTARA) - Indonesia berada di urutan ketiga dalam daftar negara penerima panggilan telepon spam terbanyak di dunia, demikian menurut laporan penyedia aplikasi telepon dan pemblokir spam, Truecaller, baru-baru ini.
Dengan peringkat terbaru itu, Indonesia mengalami lompatan signifikan sebagai negara sasaran penggilan telepon spam (biasa disebut sampah dalam istilah IT), setelah pada tahun lalu berada di urutan ke-16.
Indonesia merupakan negara yang paling banyak menerima spam di Asia Tenggara, dengan jumlah panggilan spam 27,9 setiap bulannya. Ini merupakan kenaikan pesat dibanding angka tahun sebelumnya yakni 8,5 panggilan spam per bulan.
Telepon dari bank, layanan finansial, dan broker asuransi merupakan sumber spam terbesar, berkontribusi sekitar 64 persen dari semua panggilan spam. Yang lebih mengkhawatirkan, jumlah penipuan (scam) lewat telepon meningkat dua kali lipat sejak tahun lalu, dari 10 persen menjadi 21 persen, yang berarti 1 dari 5 panggilan spam merupakan penipuan.
Berita Terkait
KPPN Sampit: Realisasi belanja negara semakin baik
Selasa, 26 Maret 2024 17:00 Wib
Video Mahfud Md katakan Jokowi 10 tahun merusak negara adalah hoaks!
Senin, 25 Maret 2024 16:35 Wib
PLN bantu pelaku usaha di Gunung Mas perluas jangkauan pasar
Minggu, 24 Maret 2024 5:16 Wib
Video pengusiran WN China di Pekanbaru pada 9 Maret adalah hoaks!
Senin, 18 Maret 2024 9:01 Wib
V BTS duduki posisi puncak iTunes di 87 negara untuk single 'FRI(END)S'
Minggu, 17 Maret 2024 20:05 Wib
Kehadiran UP3 Pangkalan Bun diharap berdampak signifikan pada layanan ketenagalistrikan
Sabtu, 16 Maret 2024 7:01 Wib
Jokowi teken PP soal THR dan gaji ke-13 aparatur negara
Kamis, 14 Maret 2024 12:33 Wib
Menteri PUPR pastikan pasokan air aman sebelum Presiden berkantor di IKN
Rabu, 13 Maret 2024 14:29 Wib