PLN jangan padamkan listrik saat Natal, kata Legislator Palangka Raya

id kalimantan tengah,kalteng,dprd kota palangka raya,palangka raya,Jumatni

PLN jangan padamkan listrik saat Natal, kata Legislator Palangka Raya

Anggota DPRD Palangka Raya, Jum'atni (ANTARA/Ronny NT)

Palangka Raya (ANTARA) - Legislator Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Jum'atni meminta Perusahan Listrik Negara (PLN) setempat agar jangan melakukan pemadaman bergilir jelang maupun pada saat perayaan Natal serta tahun baru 2019.

"Saya berharap pemadaman listrik tidak terjadi di Desember  2019 ini, karena banyak kegiatan yang akan dilaksanakan masyarakat mulai dari perayaan Natal dan malam pergantian tahun 2019-2020," kata Jum'atni di Palangka Raya, Jumat.

PLN setempat disarankan agar bisa mengantisipasi apabila terjadinya masalah pada mesin pembangkit listrik yang berada di Kota Banjarbaru, Kalsel, termasuk menyediakan ketersediaan listrik cadangan dari mesin pembangkit yang berada di Palangka Raya.

Jum'atni mengatakan para pelanggan saat mengadakan kegiatan Natal serta moment akhir tahun tidak terganggu dengan adanya pemadaman listrik.  Masyarakat juga yakin bahwa hal-hal tersebut juga sudah dipikirkan oleh petugas PLN agar aliran listrik serta lain sebagainya sudah diantisipasi mereka.

"Pada intinya kita doakan semoga tidak ada hal-hal yang dapat mengganggu mesin pembangkit listrik mengalami trabel di Desember ini sehingga kegiatan masyarakat berjalan dengan lancar," ungkapnya.

Baca juga: DPRD desak Pemkot Palangka Raya pastikan ketersediaan BBM jelang Natal

Sekretaris Partai Amanat Nasional Kota Palangka Raya menambahkan, masyarakat juga di imbau agar waspada dengan pemicu atau bahaya kebakaran yang belakangan ini terjadi di di daerah kita.

Baru-baru ini sebuah rumah di Jalan Rajawali III Kelurahan Bukit Tunggal, Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangka Raya terbakar diduga akibat lampu hias Natal yang menyala semalam suntuk.

Meski tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun pemilik rumah mengalami kerugian materil sekitar Rp300 jutaan, sebab hampir seluruh barang berharga miliknya tidak bisa di selamatkan dari amukan api.

"Semoga kejadian tersebut menjadi yang terakhir dan daerah kita selalu aman dari bencana kebakaran," demikian Jum'atni.

Baca juga: Legislator minta orang tua perketat pengawasan pergaulan anak

Baca juga: Masyarakat Palangka Raya diminta teliti sebelum beli parsel Natal