Eks PSK Pal12 Palangka Raya wajib diberikan pelatihan keterampilan

id Kalimantan Tengah,Kalteng,DPRD Palangka Raya,Palangka Raya,Anggota DPRD Palangka Raya,Anna Agustina Elsye

Eks PSK Pal12 Palangka Raya wajib diberikan pelatihan keterampilan

Anggota DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Anna Agustina Elsye, Rabu (18/12/19). (ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi).

Palangka Raya (ANTARA) - Anggota DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Anna Agustina Elsye mengingatkan sekaligus meminta pemerintah setempat agar bisa memberikan pelatihan berbagai keterampilan kepada para eks pekerja sex komersial (PSK) yang berada di kawasan Bukit Sungai atau biasa dikenal.

"Pelatihan keterampilan tersebut bertujuan agar para eks PSK dapat berpindah ke profesi lain," kata Anna di Palangka Raya, Rabu.

Ia mengatakan, seharusnya pemerintah setempat yang melakukan penutupan tempat tersebut sebelum menutup wajib mencarikan solusi untuk mereka.

Salah satunya memberikan pelatihan keterampilan tangan seperti menjahit, membuat sovenir serta membuat makanan ringan atau cemilan yang bisa di jual ke masyarakat.

"Saya harapkan hal tersebut segera diberikan kepada mereka, karena hal itu sangat membutuhkan pekerjaan untuk membiayahi kehidupannya sehari-hari," katanya.

Politisi Partai Gerendra Kota Palangka Raya itu menambahkan, agar dampak penutupan lokalisasi prostitusi tidak tambah parah, maka selain pemerintah masyarakat juga wajib berperan untuk meminimalisir penyakit masyarakat yang kapan saja bisa terjadi di sejumlah tempat.

Dia mengatakan pemerintah atau petugas penegak perda (Satpol PP) Kota Palangka Raya, bergerak untuk menertibkan kegiatan seperti itu berdasarkan dari laporan masyarakat.

Baca juga: Legislator minta sejumlah titik terpantau CCTV disosialisasikan ke masyarakat

"Peran masyarakat dalam menekan agar daerah kita bebas prostitusi, sangat lah besar. Maka dari itu pemerintah bertindak sesuai dengan aturan yang berlaku," bebernynya.

"Yang terpending adalah bagaimana caranya eks PKS di kawasan Bukit Sungkai itu mendapatkan solusi agar mereka mendapatkan pekerjaan lain. Jangan sampai mereka malah kembali bekerja sebagai PSK di lokasi yang sama pula," tandasnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, sejak ditutupnya kegiatan prostitusi di kawasan lokalisasi Tjilik Riwut Km 12, sama sekali tidak ada aktivitas.

Meski kegiatan tersebut tutup, kabarnya banyak eks PSK Km 12 pindah ke kawasan warung remang-remang di Jalan Mahir Mahar lingkar luar, dengan berkedok warung kopi. Hal tersebut adalah tugas dari pihak Satpol PP setempat untuk melakukan pengawasan terhadap kegiatan prostitusi terselubung, yang berada di daerah setempat.

Baca juga: Masyarakat jangan jual petasan berdaya ledak tinggi

Baca juga: DPRD desak Pemkot Palangka Raya pastikan ketersediaan BBM jelang Natal