Kalteng Putra terancam tidak ikut Liga 2 Indonesia

id Kalteng Putra terancam tidak ikut Liga 2 Indonesia,Kalteng Putra,Olahraga,Kalteng,Agustiar Sabran

Kalteng Putra terancam tidak ikut Liga 2 Indonesia

Chief Executive Officer (CEO) Kalteng Putra Agustiar Sabran menjelaskan nasib tim yang dipegangnya untuk berlaga tahun depan di Palangka Raya, Selasa (24/12/2019). ANTARA/Adi Wibowo

Palangka Raya (ANTARA) - Tim sepak bola Kalteng Putra yang baru saja turun kasta dari Liga I Indonesia musim 2019, terancam tidak ikut di Liga 2 Indonesia musim 2020.



Hal tersebut karena Chief Executive Officer (CEO) Kalteng Putra Agustiar Sabran masih pikir-pikir untuk kembali menangani tim 'Laskar Isen Mulang' pada tahun depan di Liga 2.



"Saya akan berpikir terlebih dahulu apabila disuruh kembali memegang tim Kalteng Putra, karena saya mau istirahat dulu dalam hal ini," kata Agustiar Sabran yang juga Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Kalteng di Palangka Raya, Selasa.



Kakak kandung Gubernur Kalteng Sugianto Sabran tersebut menuturkan, dirinya selalu mendukung siapa saja yang dipercaya untuk memegang tim Kalteng Putra yang tahun ini akan berada di kasta kedua Liga Indonesia.



Dalam waktu dekat dia bersama pemegang saham di Kalteng Putra segera melakukan rapat dengan tujuan membicarakan mengenai hal tersebut, agar tim tersebut bisa kembali mengikuti kompetisi tahun depan.



"Mengenai olahraga sepak bola, saya akan selalu dukung siapa saja yang nanti menangani tim ini kedepannya," ucapnya.



Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kalimantan Tengah itu menceritakan suka duka selama dirinya sebagai pemilik tim Kalteng Putra. Ia sangat prihatin selama dirinya memegang tim 'Laskar Isen Mulang' julukan Kalteng Putra karena berbagai hal yang harus ia tangani.



Menurutnya, banyak perusahaan yang tidak perhatian dengan tim kebanggaan masyarakat Kalteng tersebut. Padahal keberadaaan mereka selama di Provinsi Kalimantan Tengah, sudah menguras sumber daya alam yang cukup banyak namun perhatiannya sangat sedikit untuk membantu tim sepak bola kebanggaan Kalteng.



"Ada hikmah dalam hal ini semua dan saya juga mengetahui mana saja perusahaan yang tidak mau memberikan perhatian terhadap tim sepak bola Kalteng. Sedangkan untuk CSR perusahaan yang ada di Kalteng ke mana saja dilarikan," bebernya.



Sebelum menutup perbincangannya dengan awak media, Agustiar berharap manajemen yang baru nantinya yang menangani Kalteng Putra bisa memberikan warna baru sehingga sepak bola di kancah nasional di Kalteng tetap ada.



"Pada intinya saya tetap mendukung sepak bola Kalteng di kancah nasional pada tahun depan," demikian Agustiar.