Pentingnya inovasi dalam mewujudkan reformasi birokrasi di Kalteng

id Pemprov kalteng, kalteng, kalimantan tengah, palangka raya, sekda kalteng, fahrizal fitri, birokrasi, reformasi birokrasi, inovasi, kreasi, diklatpim

Pentingnya inovasi dalam mewujudkan reformasi birokrasi di Kalteng

Sekretaris Daerah Kalteng Fahrizal Fitri. (ANTARA/Muhammad Arif Hidayat)

Palangka Raya (ANTARA) - Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Fahrizal Fitri menyebut, setiap aparatur sipil negara (ASN) dituntut untuk terus berkembang dan bekerja secara maksimal guna mewujudkan reformasi birokrasi.

"Untuk itu kami ingin setiap abdi negara di lingkup Pemprov Kalteng, selalu berpacu dengan perkembangan zaman yakni senantiasa berkreasi dan memiliki inovasi baru," katanya di Palangka Raya, Jumat.

Reformasi birokrasi merupakan upaya pemerintah dalam mewujudkan 'good governance' dan melakukan pembaharuan serta perubahan mendasar, terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan khususnya menyangkut aspek-aspek kelembagaan, hingga sumber daya aparatur.

Berbagai hal telah dilaksanakan pemprov untuk mencapai tujuan tersebut, diantaranya melalui diklat kepemimpinan (diklatpim) kepada sejumlah ASN yang telah memenuhi persyaratan. Terakhir yakni Diklatpim IV angkatan 34, 35 dan 36.

"ASN yang telah mengikuti diklatpim itu, sudah seharusnya mampu meningkatkan kemampuan dan pengetahuannya, sehingga kinerjanya semakin baik dan penuh inovasi," tegasnya di sela kegiatan kerjanya.

Diketahui bersama, diklatpim bertujuan memberikan serta meningkatkan pengetahuan, wawasan, keahlian, sikap, keterampilan, serta perilaku dalam bidang kepemimpinan sehingga mencapai persyaratan kompetensi kepemimpinan dalam jenjang jabatan struktural tertentu.

ASN yang telah selesai mengikuti diklatpim dan kemudian kembali aktif bekerja, dituntut mampu mengimplementasikan berbagai materi dan arahan yang mereka terima selama masa pendidikan tersebut. Bahkan mampu menularkan semangat perubahan dan energi positif kepada aparatur negara lainnya.

Fahrizal berharap ilmu yang diperoleh dapat diterapkan sebagai proyek perubahan, serta memberikan pelayanan dengan inovasi. Terlebih abdi negara adalah pelayan masyarakat, sehingga inovasi itu diharapkan merubah diri dari selama ini pasif menjadi aktif.

"Semua harus berlomba-lomba, yakni berkreasi dan memiliki inovasi baru yang membawa dampak positif terhadap kemajuan serta peningkatan kualitas pelayanan. Termasuk memaksimalkan kemajuan teknologi guna memberikan pelayanan yang lebih prima," jelasnya.