Palangka Raya sambut tahun baru dengan menggelar ritual Ma'mapas Lewu

id ma'mapas lewu,ritual adat kalimantan,tahun baru 2020,Palangka Raya sambut Tahun Baru dengan menggelar ritual Ma'mapas Lewu

Palangka Raya sambut tahun baru dengan menggelar ritual Ma'mapas Lewu

Wakil Wali Kota Palangka Raya Umi Mastikah (tengah) membuka acara ritual Ma'mapas Lewu di Ralangka Raya, Senin (30/12/2019). (ANTARA/Rendhik Andika)

Palangka Raya, Kalimantan Teng (ANTARA) - Warga Hindu Kaharingan di Kota Palangka Raya menyambut tahun baru 2020 dengan menggelar ritual Ma'mapas Lewu, Ma'arak Sahur, Palus Manggantung Sahur Lewu.

"Ritual adat ini digelar mulai 30 Desember 2019 hingga 1 Januari 2020 dan telah menjadi agenda tahunan yang biasanya dilakukan untuk melepas tahun berjalan dan menyambut tahun baru," kata Wakil Wali Kota Palangka Raya Umi Mastikah usai pembukaan acara tersebut di Palangka Raya, Senin.

Ma'mapas Lewu merupakan ritual untuk membersihkan kota atau kampung dari pengaruh jahat atau hal-hal buruk yang terjadi akibat tindakan manusia maupun roh-roh jahat.

Baca juga: Pemprov-Pemkot Palangka Raya kolaborasi laksanakan pisah sambut tahun 2019-2020

Ma'arak Sahur adalah ungkapan syukur kepada Yang Maha Kuasa, Sahur Parapah, Antang Patahu, dan leluhur orang Kalimantan Tengah yang telah memberikan perlindungan, kesehatan, dan kekuatan sepanjang tahun.

Sementara Mangantung Sahur Lewu merupakan permohonan kepada Yang Maha Kuasa, Sahur Parapah, Antang Patahu, serta leluhur Kalimantan Tengah agar Kota Cantik Palangka Raya selalu dijaga dan dilindungi dari hal buruk akibat tindak manusia maupun roh jahat.

Wakil Ketua Dewan Adat Dayak Kalimantan Tengah Guntur Talajan menekankan pentingnya pelestarian ritual adat di Ibu Kota Provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai, Bumi Pancasila" itu.

"Agar budaya dan adat yang kita miliki terus dijaga dan dilestarikan sehingga tidak hilang akibat ditelan kemajuan zaman," kata Guntur, yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalimantan Tengah.

"Harapan kita selain menjaga budaya tetap terjaga juga mampu menambah kunjungan wisatawan yang ingin menyaksikan keragaman budaya, adat, dan kearifan masyarakat Palangka Raya," ia menambahkan.

Baca juga: DPRD Palangka Raya ingatkan potensi bahaya saat tahun baru

Baca juga: Warga diimbau tak tiup terompet di malam tahun baru

Baca juga: ASN Palangka Raya diminta tidak menambah libur di tahun baru