Desa eduwisata pertanian holtikultura di Kapuas mulai sukses

id Kalimantan Tengah, Kalteng, Kapuas, ekowisata di Kapuas

Desa eduwisata pertanian holtikultura di Kapuas mulai sukses

Ketua Kelompok Tani Kalampan Jaya Yanir saat memperlihatkan hasil pertanian holtikultura yang dikelolanya saat ini. (ANTARA/ All Ikhwan)

Kuala Kapuas (ANTARA) - Desa Anjir Kalampan, Kecamatan Kapuas Barat, merupakan desa eduwisata pertanian Holtikultura di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, karena mengembangkan pertanian berbasis ramah lingkungan.

Sebagai desa eduwisata pertanian Holtikultura tidak sedikit orang yang datang ke Desa Anjir Kelampan untuk belajar dan praktek khusus tanaman Holtikultura berbasis ramah lingkungan dengan sistem pengolahan lahan tanpa bakar dan tanpa bahan kimia.

Di lahan seluas sepuluh hektar, Kelompok Tani Kalampan Jaya, Desa Anjir Kalampan, Kecamatan Kapuas Barat mengembangkan berbagai jenis tanaman Holtikultura seperti Cabe, Terong, Pare, Tomat, Bawang dan lainnya. Sedangkan tanaman buah-buahan seperti Jeruk, Melon, Nangka, Cimpedak, Mangga, Lengkeng dan berbagai jenis buah-buahan lainnya.

"Ditetapkannya Desa Anjir Kelampan Jaya sebagai desa eduwisata pertanian Holtikultura, karena desa ini merupakan tempat pelatihan, pendidikan bagi siswa magang maupun pihak lainnya untuk belajar Tanaman Holtikultura," kata Ketua Ketua Kelompok Tani Kalampan Jaya, Yanir, di Kuala Kapuas, Sabtu (4/1).

Mereka yang datang ke desa ini, kata Yanir yang juga Kepala Desa Anjir Kelampan Jaya ini, untuk menimba ilmu bertani bukan hanya berasal dari Kalimantan Tengah, melainkan juga dari beberapa provinsi lainnya.

"Bahkan ada juga yang datang dari luar Negeri seperti, dari Belanda, Inggris, Swiss dan beberapa negara lainnya," ujarnya.

Baca juga: Peringatan HAB di Kapuas jadikan momentum kerukunan antar umat beragama

Dia mengatakan pada tahun 2019 lalu, Desa Anjir Kelampan mendapatkan penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia, sebagai lokasi program Kampung Iklim katagori utama yang telah aktif melakukan aksi adaftasi dan mitigasi perubahan iklim secara terintegrasi, sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap upaya pengendalian perubahan iklim.

"Sejak ada larangan dari pemerintah membuka lahan tidak dengan cara membakar, kita pun mulai membuka lahan dengan membabat rumput tanpa dibakar. Rumput yang kita babat tadi kemudian dikomposkan untuk dijadikan pupuk," katanya.

Kelompok Tani Kelampan Jaya, terang Yanir, mulai menanam tanaman Holtikultura sejak tahun 2011. Sedangkan buah-buahan penanamannya dimulai pada tahun 2015. Bahkan, dirinya bersama Lelo, yang merupakan seorang konsultan pertanian, mulai mencoba mengembangkan berbagai jenis tanaman Terong dengan cara okulasi.

"Okulasi adalah salah satu cara meningkatkan mutu tumbuhan dengan cara menempelkan sepotong kulit pohon yang bermata tunas dari batang atas pada suatu irisan dari kulit pohon lain dari batang Bawang, sehingga tumbuhan bersatu menjadi tanaman yang baru," terang Yanir.

Karena Desa Anjir Kalampan merupakan deda edowisata pertanian Holtikultura yang bayak dikunjungi serta terbilang sukses, Yanir berharap pemerintah daerah setempat dapat membantu melakukan perbaikan jalan menuju lokasi lahan pertanian Kelompok Tani Kelampan Jaya.

"Ada kurang lebih satu kilometer lebih jalan menuju lokasi lahan pertanian Kelompok Tani Kalampan Jaya yang kondisinya saat ini mengalami kerusakan, apa lagi pada cuaca saat ini musim penghujan," kata Yanir.

Baca juga: Wabup Kapuas imbau tingkatkan kerukunan

Baca juga: Anjungan Informasi Digital sarana publikasi kemajuan Kapuas