Disbun siap salurkan bibit kopi kepada petani di Kalteng

id Pemprov kalteng, kalteng, disbun, dinas perkebunan, perkebunan, rawing rambang, kopi, coklat, ekonomi baru, wirausaha, wiraswasta, palangka raya, bun5

Disbun siap salurkan bibit kopi kepada petani di Kalteng

Kepala Dinas Perkebunan Kalteng Rawing Rambang. (ANTARA/Muhammad Arif Hidayat ​​​​​​​)

Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah siap menyukseskan program Benih Unggul Perkebunan (BUN) 500 pada tahun 2020 yang digagas Kementerian Pertanian RI, dengan menyalurkan berbagai jenis bibit tanaman.

"Pada tahun 2020, berbagai jenis bibit tanaman akan kami salurkan, diantaranya kopi, kelapa, coklat serta karet," kata Kepala Dinas Perkebunan Kalteng Rawing Rambang di Palangka Raya, Rabu.

Dalam waktu dekat, pihaknya akan melaksanakan rapat mempersiapkan program BUN 500, agar penyaluran benih unggul terlaksana secara optimal. Untuk kopi, rencananya akan dialokasikan sebanyak 1.650 hektare.

Kemudian kelapa sebanyak 1.600 hektare, coklat 200 hektare dan karet sekitar 600 hektare. Akan ada lebih dari satu juta bibit kopi yang disalurkan, sebab per hektarenya dialokasikan sebanyak 1.000 bibit, kelapa sekitar 150 bibit per hektare dan lainnya.

"Jumlah bibit yang dialokasikan untuk Kalteng tersebut sangatlah banyak, utamanya kopi dan coklat guna menjadikan keduanya komoditas andalan baru bagi daerah," ungkapnya kepada ANTARA.

Selama ini, Kalteng lebih dikenal dan didominasi komoditas kelapa sawit dan karet, untuk itu kedepannya kopi dan coklat diharapkan mampu menjadi komoditas baru dan menjadi andalan di tingkat nasional.

Perkembangan keduanya di Kalteng cukup baik, hanya saja masih diperlukan waktu agar masyarakat lebih banyak yang bersedia dan melirik komoditas tersebut. Menurut Rawing hal itu sangatlah wajar, sebab setiap peralihan tentu memerlukan proses.

"Kopi sangatlah potensial, hal itu salah satunya dapat dilihat dari jumlah permintaan yang terus meningkat. Untuk wilayah Palangka Raya saja mencapai sekitar 200 kwintal," ungkapnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, penyaluran bibit dari program BUN 500 itu akan menyesuaikan musim atau kondisi cuaca. Pihaknya cenderung enggan menyalurkannya saat musim kemarau atau kering.

Rawing menyebut, Januari-Maret dan Oktober-Desember biasanya adalah masa tanam yang tepat. Sebab pihaknya menginginkan, bibit yang disalurkan nantinya bisa cepat ditanam.