Abrasi kian parah, Pemkab Sukamara upayakan pencegahan tiap tahun

id Pemkab sukamara, sukamara, gelombang, pemecah ombak, pesisir, pantai,Mangrove, bakau

Abrasi kian parah, Pemkab Sukamara upayakan pencegahan tiap tahun

Kawasan pantai Kecamatan Lunci yang dilengkapi pemecah ombak. (ANTARA/Donefrid Lalang)

Sukamara (ANTARA) - Abrasi menjadi polemik yang menghantui warga pesisir, untuk itu Pemerintah Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah terus berupaya mencegah pengikisan pantai oleh air laut tersebut dengan membangun pemecah ombak.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Sukamara Agus Mulyanto, Senin mengatakan, meski begitu, abrasi tidak dapat terhindarkan, bahkan setiap tahunnya bibir pantai terus mendekati permukiman warga akibat mengalami pengikisan sepersekian sentimenter.

“Masalah abrasi di Kecamatan Lunci hingga Jelai memang menjadi momok yang serius dan harus segera diatasi, agar nantinya warga pesisir tidak merasa was-was. Memang sudah ada beberapa yang telah terbangun pemecah ombak, tetapi masih belum menyeluruh,” katanya di Sukamara.

Ada beberapa titik abrasi yang memang belum tertangani, dalam hal ini pihaknya akan terus berupaya dan berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya, guna membantu pencegahan abrasi yang meluas setiap tahunnya.

“Kami akan mengajukan proposal kepada Balai Wilayah Sungai Kalimantan (BWSK) II Kalteng, untuk membantu pembuatan pemecah ombak pada beberapa titik di wilayah pesisir. Kami harapkan, hal tersebut nantinya dapat disetujui,” jelasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukamara Rendi Lesmana menerangkan, dalam beberapa tahun terakhir pihaknya juga ikut serta membantu mencegah terjadinya abrasi di wilayah pesisir, salah satunya dengan melakukan penanaman mangrove atau bakau.

“Kami akan memanfaatkan tanaman bakau ini di wilayah pesisir, guna membantu mencegah dampak abrasi agar tidak lebih meluas," paparnya.

Bahkan, pihaknya selalu memprogramkan hal tersebut setiap tahunnya. Hal itu merupakan salah satu upaya, selain membantu mencegah abrasi juga berguna dalam mengelola ekosistem sumber daya alam (SDA) hayati lestari.

Pemanfaatan tanaman bakau tersebut juga sangat perlu dipahami oleh masyarakat, sebabnya DLH memberikan sosialisasi setiap tahunnya. Hingga pada akhirnya masyarakat berpartisipasi secara aktif membantu menjaganya.

“Dengan adanya sosialisasi tersebut, diharapkan masyarakat dapat lebih mengerti dan memanfaatkan tanaman bakau, sebagai salah satu upaya pencegahan abrasi yang ada di wilayah pesisir,” tegas Rendi Lesmana di sela kegiatan kerjanya.