Sukamara (ANTARA) - Wakil Bupati Sukamara, Kalimantan Tengah Ahmadi menjelaskan, pihaknya baru saja menggelar rapat koordinasi membahas tentang penyakit masyarakat yang dianggap meresahkan.
“Dari hasil rakor tersebut, kami berkomitmen menanggulangi penyakit masyarakat yang meresahkan, contohnya tentang lokasi yang menyediakan wanita tunasusila," katanya di Sukamara, Rabu.
Pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan, agar bersama-sama menanggulangi masalah tersebut.
Menurutnya, penanggulangan tersebut sesuai dengan
pemetaan di kecamatan masing-masing, seperti Kecamatan Permata Kecubung, Balai Riam dan Sukamara. Tujuannya, sesuai dengan visi dan misi agar masyarakat bermartabat.
“Sebenarnya komitmen kami dalam penanggulangan penyakit masyarakat ini sudah dilakukan sejak tahun 2014, yakni sebelum adanya komitmen se-Indonesia menutup lokasi prostitusi secara serentak pada tahun 2017,” ungkapnya.
Untuk itu, pihaknya mengajak seluruh tokoh masyarakat, tokoh agama dan pemangku kepentingan lainnya, agar sejalan dan selaras dalam Amar Ma’ruf Nahi Munkar, demi Sukamara yang Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur.
Lebih lanjut ia menuturkan, salah satu tindakan yang akan pihaknya ambil dalam penanganan penyakit masyarakat itu, yakni dengan cara persuasif atau tindakan kemanusiaan.
"Mereka adalah orang-orang yang mencari rezeki, tetapi jalan atau caranya yang salah, untuk itu bersama-sama kita bantu meluruskannya," terangnya.
Terkait dengan penyakit masyarakat di Kecamatan Permata Kecubung dan Balai Riam memang selalu menjadi kendala dalam penanganannya, sebab masalah tata batas yang sudah berlangsung lama. Hal ini telah berulang kali dibahas untuk diselesaikan, bahkan hingga ke Jakarta.
Meski demikian, pihaknya meyakini apabila terus dilakukan koordinasi dengan pengambil kepentingan di atasnya, masalah tersebut dapat segera terselesaikan. Supaya masalah penyakit masyarakat yang ada di daerah itu, dapat diatasi kedepannya.
"Bersama-sama kita berupaya untuk menanggulangi penyakit masyarakat yang masih ada di Sukamara. Melalui kerja sama yang baik, tentu masalah ini bisa dituntaskan," terangnya.
Berita Terkait
Pemkab Sukamara optimalkan insentif fiskal turunkan angka kemiskinan dan inflasi
Rabu, 13 Maret 2024 13:14 Wib
Pasar ramadhan mampu perkuat pertumbuhan ekonomi dan bantu UMKM
Selasa, 12 Maret 2024 22:29 Wib
Wagub Kalteng tabur dua juta benur udang vaname
Minggu, 10 Maret 2024 6:43 Wib
Pemprov Kalteng mulai tebar benur di Kawasan Tambak Udang BERKAH
Sabtu, 9 Maret 2024 19:45 Wib
Pj Bupati Sukamara minta PPPK kreatif dan mampu berinovasi
Rabu, 6 Maret 2024 9:36 Wib
Sekda Sukamara minta ASN tetap bersikap netral pada Pemilu 2024
Selasa, 13 Februari 2024 14:03 Wib
Berikut perkembangan kasus DBD di Sukamara
Selasa, 13 Februari 2024 13:41 Wib
Pemkab Sukamara kawal kelancaran distribusi logistik pemilu
Selasa, 13 Februari 2024 13:32 Wib