Danrem sebut lima daerah di Kalteng sangat rawan banjir

id Danrem sebut lima daerah di Kalteng sangat rawan banjir,Banjir,Kalteng,Saiful Rizal

Danrem sebut lima daerah di Kalteng sangat rawan banjir

Komandan Korem 102 Panju Panjung Kolonel Arm Saiful Rizal menjelaskan lima daerah di Kalteng yang sangat rawan terkena bencana banjir ketika cuaca ekstrem seperti beberapa hari lalu. ANTARA/Adi Wibowo

Palangka Raya (ANTARA) - Komandan Korem 102 Panju Panjung Kolonel Arm Saiful Rizal mengatakan, lima daerah di Provinsi Kalimantan Tengah sangat rawan bencana banjir jika sungai meluap akibat tingginya curah hujan.

"Lima daerah yang sangat rawan terkena bencana banjir yakni Kota Palangka Raya, Kabupaten Pulang Pisau, Kapuas, Barito Selatan dan Barito Timur," kata Saiful Rizal di Palangka Raya, Jumat.

Selain lima daerah sangat rawan banjir, ada pula dua daerah di provinsi ini yang termasuk kategori rawan banjir yaitu Kabupaten Barito Utara dan Kabupaten Katingan. 

Masyarakat yang tinggal di wilayah sangat rawan dan rawan banjir diingatkan untuk meningkatkan kewaspadaan. Intensitas hujan diperkirakan terus meningkat sehingga potensi banjir juga harus semakin diwaspadai.

Tim gabungan terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pemerintah Provinsi Kalteng, TNI, Polri dan instansi lainnya terus berkoordinasi untuk mengantisipasi banjir. Belum lama ini sudah dilaksanakan apel pengecekan personel serta peralatan yang bakal digunakan apabila banjir melanda permukiman penduduk.

Lokasi-lokasi rawan banjir telah dipetakan sehingga menjadi perhatian serius untuk pencegahan dini. Pemantauan terus dilakukan sehingga penanggulangan bisa dilakukan dengan cepat jika terjadi banjir.

"Personel dan peralatan sudah kami siagakan. Apabila banjir masuk ke permukiman warga, maka seluruh personel bergerak membantu mengevakuasi para korban banjir," katanya.

Orang nomor satu di lingkup Korem 102 Pjg itu menegaskan, setiap hari personelnya yang berada di sejumlah daerah selalu memonitor kenaikan debit air sungai di wilayahnya masing-masing. Laporan yang ia terima dari personelnya, sampai saat ini debit air sungai yang dianggap rawan banjir tidak ada mengalami kenaikan yang signifikan.

"Tim gabungan juga sudah menganalisa, mana saja daerah yang sangat berpotensi terkena bencana banjir, sehingga peralatan yang disediakan akan didekatkan ke daerah itu untuk mengantisipasi lebih dini terhadap dampak bencana tersebut," bebernya.

Saiful Rizal juga mendukung program pemerintah yang akan melakukan normalisasi fungsi irigasi serta sungai. Normalisasi tersebut menjadi solusi agar daerah-daerah dataran rendah tidak terkena banjir.

"Maka dari itu saya mengimbau kepada masyarakat mengurangi risiko hidup, salah satunya dengan tidak membuang sampah ke irigasi atau ke sungai yang nantinya bisa menyebabkan pendangkalan. Daerah tersebut akan menjadi rawan banjir karena ulah manusia yang tidak mau menjalankan pola hidup yang baik," demikian Saiful Rizal.